Pilkada Jakarta
Janji 3 Paslon Pilkada Jakarta Soal Pangan di Debat Kedua Tak Bikin Pedagang Pasar Optimistis
Debat kedua Pilkada Jakarta 2024 yang bertemakan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial turut membahas soal masalah pangan.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Debat kedua Pilkada Jakarta 2024 yang bertemakan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial turut membahas soal masalah pangan.
Masing-masing calon mengutarakan sejumlah janji dalam programnya mengenai hal tersebut.
Namun, di mata Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), apa yang ditawarkan oleh ketiga paslon, baik itu Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto maupun Pramono Anung-Rano Karno belum ada yang dianggap spesial.
Pasalnya, ia menganggap apa yang disampaikan ketiga paslon tak ada yang merupakan terobosan baru.
"Saya kira catatan demi catatan yang diperoleh dari debat kemarin malam, ini seperti hanya menyampaikan pernyataan saja," ujar Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan saat dimintai pendapatnya mengenai gelaran debat kedua Pilkada Jakarta 2024, Senin (28/10/2024).
Secara umum, IKAPPI melihat apa yang disampaikan dari para paslon cenderung seragam dan sudah seringkali mereka lontarkan.
"Karena kami melihat dari pasangan nomor satu, nomor dua, nomor tiga, bicara soal memperpendek alur distribusi, kemudian kontrak farming dengan gabungan kelompok tani," kata Reynaldi.
Bahkan yang cukup menggelitik, ujar dia, saat pasangan Dharma-Kun ingin mengganti padi dengan sagu.
"Yang mengelitik lagi itu merubah padi jadi sagu," tuturnya.
Reynaldi mengatakan, pihaknya lebih berharap nantinya siapapun yang terpilih sebagai pemimpin di Jakarta akan komitmen untuk menjalankan janjinya di bidang pangan.
"Tinggal bagaimana caranya agar ketiga paslon ini yang terpilih nanti berkewajiban memegang teguh komitmennya dalam hal menjaga stabilitas harga pasokan, terutama pangan di dalam negeri.
Jadi kami memberikan catatan bahwa perlu ada komitmen yang baik, entah itu berupa kerja sama dengan penghasil atau kontrak farming atau apapun itu yang paling penting adalah komitmen kepala daerah nanti yang akan menjabat," paparnya.
Menurut Reynaldi, kemampuan menstabilkan harga pangan tentu menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi pemimpin di Jakarta ke depan.
"Mengurai masalah pangan itu harus dari hulu ke hilir. Harus diurai masalahnya dari produksi, distribusi dan juga di hilir yaitu pedagang pasar tradisional sehingga kita tahu akar persoalannya ada di mana, apakah ada di hulu, di hilir atau di jalur tengah. Nah dari situ baru kita bisa buat policynya (kebijakan)," ujarnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
KPUD Jakarta: Ridwan Kamil Sibuk, Belum Tentu Hadiri Penetapan Gubernur Terpilih |
![]() |
---|
Persiapan Transisi Kepala Daerah, Pj Teguh Bakal Bahas Hal Strategis dengan Pramono |
![]() |
---|
Gelaran Pemilu dan Pilkada Jakarta 2024 Kondusif, KPU DKJ Apresiasi Sinergitas Polri |
![]() |
---|
Beda Pilihan Saat Pilkada, PKS Ungkap Alasan Tak Bakal Oposisi di Pemerintahan Pram-Rano |
![]() |
---|
Komunikasi Masih Intens, Jubir Anies Baswedan Akui Belum Ada Ajakan Masuk Tim Transisi Pram-Rano |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.