Viral di Media Sosial

'Jadi Viral' Rocky Gerung Ungkit Kedunguan Sikapi Tindakan Dekan yang Sempat Bekukan BEM FISIP Unair

Pengamat Politik Rocky Gerung mengungkit perilaku kedunguan menyikapi tindakan Dekan FISIP Universitas Airlangga yang sempat membekukan BEM.

|

"Sekarang enggak mungkin diam-diam lagi, banyak ada sosial media sekali diucapkan di sebuah potongan TikTok atau Instagram itu langsung seluruh dunia tahu," katanya.

Resmi dicabut

Pembekuan BEM FISIP Unair resmi dicabut pada Senin (28/10/2024).

Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi pun menjelaskan soal maksud pembekuan BEM FISIP Unair dalam surel yang beredar pada Jumat (25/10/2024).

Sebetulnya yang dibekukan adalah Kepengurusan BEM FISIP Unair, bukan lembaganya.

Tiga orang yang secara fungsionalis bekukan sesuai dengan hasil pemeriksaan Komisi Etik, yaitu Presiden BEM FISIP Unair, Wakil ketua BEM FISIP, dan Menteri Kajian Politik dan Kajian Srategis. 

"Tiga orang itu yang bukan dibekukan, diminta untuk tiarap dulu. Untuk tidak dulu mewakili bersuara, mewakili BEM sebagai sebuah lembaga.

Untuk diketahui BEM FISIP Unair saat ini diketuai oleh Tauffahati Ullayyah Bachtiar atau yang akrab disapa Tuffa.

"Tapi tadi Mbak Tufa juga sudah menjelaskan apa yang menjadi kesepakatan dan anggota BEM yang lain juga mengamini, itu sudah didiskusikan," ujarnya usai melakukan pertemuan terbatas dengan pengurus BEM di kampus setempat, Senin (28/10/2024).

Berdasarkan pertemuan tersebut, pihaknya dan BEM sudah sepakat tidak mengembangkan kultur yang terbiasa menggunakan diksi yang kasar di dalam kehidupan politik.

"Sepenuhnya karena diksi ya, jadi pihak Dekanat itu, kami ini kan sering menulis ya. Menulis yang mengkritik ketika ada penulis politisi yang menggunakan diksi yang kasar, yang menurut saya tidak mendidik bangsa Indonesia.

Nah ketika anak kami melakukan hal yang sama, tentu menjadi tugas moral kami untuk mengingatkan supaya tidak ikut-ikutan larut dalam kegiatan politik yang menggunakan diksi-diksi yang tidak sopan, yang kasar,"tegas dosen Departemen Sosiologi FISIP Unair ini.

Ia pun paham jika BEM memiliki hak untuk menyuarakan apa yang menjadi aspirasi mereka. Namun, pihaknya memastikan kepada BEM untuk tidak lupa marwah akademiknya.

"Saya kira Mbak Tufa dan kawan-kawan sudah dewasa ya, kami memberi kebebasan pada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi sosial politiknya.

Tentu harus bertanggung jawab, apa yang disampaikan tentu harus berdasar, apa yang disampaikan tentu bisa menjadi sesuatu yang bisa dipertanggung jawabkan dan itu sudah disepakati oleh Mbak Tufa dan teman-teman,"lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved