"Tanya Langsung ke UI!" Reaksi Golkar Jakarta Soal Penangguhan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia

Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar enggan berkomentar soal keputusan U) yang menangguhkan kelulusan gelar doktor Bahlil Lahadalia.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar (kanan), saat ditemui di Lapangan Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (14/11/2024). Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar enggan berkomentar soal keputusan U) yang menangguhkan kelulusan gelar doktor Bahlil Lahadalia. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar enggan berkomentar soal keputusan Universitas Indonesia (UI) yang menangguhkan kelulusan gelar doktor Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia.

Ketika ditanya terkait hal tersebut di area kampanye akbar pasangan Ridwan Kamil-Suswono, Zaki enggan berkomentar lantaran keputusan itu sepenuhnya merupakan kewenangan dari UI.

“Saya enggak komentar, tanya langsung ke UI. Sudah sekarang kampanye akbar dulu aja,” ucapnya, Kamis (14/11/2024).

Sebagai informasi, Universitas Indonesia meminta maaf kepada masyarakat atas permasalahan terkait Bahlil Lahadalia, mahasiswa Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG).

"UI mengakui bahwa permasalahan ini, antara lain bersumber dari kekurangan UI sendiri, dan tengah mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya baik dari segi akademik maupun etika," ujar Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI KH Yahya Cholil Staquf dalam keterangan yang diterima, Rabu (13/11/2024).

Menurutnya, UI telah melakukan evaluasi mendalam terhadap tata kelola penyelenggaraan Program Doktor (S3) di SKSG sebagai komitmen untuk menjaga kualitas dan integritas akademik. 

Berdasarkan hal tersebut, maka UI memutuskan untuk menunda sementara (moratorium) penerimaan mahasiswa baru di Program Doktor (S3) SKSG hingga audit yang komprehensif terhadap tata kelola dan proses akademik di program tersebut selesai dilaksanakan.

"Mengingat langkah-langkah yang telah diambil oleh UI, kelulusan Bahlil Lahadalia mahasiswa Program Doktor (S3) SKSG ditangguhkan, mengikuti Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, selanjutnya akan mengikuti keputusan sidang etik," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengaku tidak tahu persis soal penangguhan kelulusannya dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG).

Ia bahkan belum mengetahui isi surat pemberitahuan UI terkait penangguhan gelar program doktor tersebut

Meski begitu, Bahlil Lahadalia beranggapan, kelulusannya bukan ditangguhkan. Sebab, dirinya masih dalam proses revisi disertasi.

Meski sudah lulus, Ketua Umum Golkar itu mengatakan, dirinya belum sempat wisuda.

“Saya belum tahu isinya, ya. Saya belum tahu isinya, tapi yang jelas bahwa kalau rekomendasinya mungkin sudah dapat, saya sudah dapat."

"Di situ yang saya pahami bukan ditangguhkan, tapi memang wisuda saya itu harusnya di Desember dan saya kan dinyatakan lulus itu setelah yudisium, dan yudisium saya kan Desember,” ujar Bahlil Lahadalia setelah rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (13/11/2024), dilansir Kompas.com.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved