Rocky Gerung Anggap Jokowi Tak Matang Turun Gunung di Pilkada 2024: Masih Masuk Akal Prabowo
Rocky Gerung melihat ketidakmatangan politik Presiden ke-7 RI Jokowi turun gunung di Pilkada 2024. Berbeda dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
"Tetapi kepentingan strategis nya apa bukankah PKS menganggap dari awal bahwa Jokowi itu semacam penghalang dari politik atau ideologi politik PKS yang mesti dipikirkan jadi partai yang tumbuh secara ideologis mestinya konsisten di dalam garis ideologis kan PKS bukan partai pragmatis tuh," ungkapnya.
Jokowi Turun Gunung Demi Gibran
Sedangkan Peneliti dari Center for Strategic and Intenational Studies (CSIS) Nicky Fahrizal melihat upaya Presiden ke-7 RI Jokowi turun gunung pada Pilkada Jawa Tengah (Jateng) dan Pilkada Jakarta 2024 sebagai bagian dari persiapan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka maju pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2029.
"Kita enggak tahu apa yang akan terjadi di 2029 nanti, tapi yang jelas ini adalah feel preparation untuk 2029 seperti itu," ucap Nicky Fahrizal dikutip dari Kompas.com.
Nicky menyebut, bisa jadi, Gibran bakal mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024.
Oleh karenanya, persiapan menuju kontestasi tingkat nasional tersebut dilakukan jauh hari sebelumnya, termasuk lewat cawe-cawe Jokowi pada Pilkada Jateng dan Jakarta.
"Bisa jadi bahwa Mas Gibran ingin mempersiapkan diri untuk menjadi calon presiden di 2029, jadi persiapan lapangan itu diperlukan jauh sebelum pertandingan itu dimulai," ucap Nicky.
Nicky menilai, ikut campurnya Jokowi pada Pilkada Jakarta dan Jateng dinilai sebagai pembuktian bahwa mantan Wali Kota Solo itu masih memiliki pengaruh yang besar.
Pilkada Jakarta dan Pilkada Jateng pun disebut sebagai ajang pertarungan pengaruh kepemimpinan Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Diketahui, pada Pilkada Jakarta 2024, PDIP mengusung pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Sementara, Jokowi mendukung pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono.
Lalu, pada Pilkada Jawa Tengah 2024, partai banteng mengusung pasangan nomor urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Sebaliknya, Jokowi berkampanye untuk pasangan nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
"Ini untuk memastikan bahwa Jawa Tengah ini pengaruh Pak Jokowi masih ada. Kita tahu persis ada rivalitas terselubung Ibu Megawati dan Pak Jokowi ya, kita bisa saksikan visualisasinya di Pilkada Jateng ini," terang Nicky.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.