Viral di Media Sosial
Sebelum Akhiri Hidup, Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB Diduga Sempat Belajar
Sebelum mengakhiri hidupnya, JAA, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) diduga tengah belajar atau mengerjakan tugas.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sebelum mengakhiri hidupnya, JAA, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) diduga tengah belajar atau mengerjakan tugas.
Dugaan itu muncul usai pihak kepolisian memeriksa kamar apartemen korban di lantai sembilan gedung.
Kasat Reskrim Polres Sumedang, AKP Saeful Uyun mengatakan polisi menemukan beberapa tulisan angka-angka dan matematika di kamar korban.
"Di kamar korban, kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dan pesan terakhir dari korban. Di sana, hanya ada beberapa tulisan angka-angka dan matematika. Sepertinya korban tengah belajar atau mengerjakan tugas. Di lantai 27 juga bukti-bukti menunjukkan korban sendirian saat kejadian," ujar Saeful di Sumedang pada Rabu (20/11/2024).
Dari hasil penelusuran polisi, JAA naik ke lantai 27 apartemen dari lantai sembilan pada Selasa (19/11/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.
Dalam sorotan kamera CCTV, korban sudah tidak terlihat lagi sesaat setelah keluar dari lift dan mondar-mandir di lantai itu.
Polisi juga menemukan jejak kaki di jendela yang cocok dengan korban.
Di jendela koridor, yang menjadi tempat masuk pencahayaan itu, polisi juga hanya menemukan sidik jari yang cocok dengan milik korban.
Berdasarkan keterangan para saksi dan pihak kampus, JAA tidak terlibat masalah.
Kendati demikian, JAA dikenal sosok yang tertutup dan pendiam.
"Dari informasi sementara dari kampus, korban mahasiswa yang baik dan tidak terlibat masalah. Dari orang tua juga disebutkan korban anak yang pendiam. Kami akan terus melakukan penyelidikan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, JAA ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 06.00 WIB oleh sekuriti di area parkir dalam kondisi tengkurap.
Mahasiswa itu kemungkinan melompat dari lantai 27 apartemen Pinewood Jatinangor, Kabupaten Sumedang pada Selasa (19/11/2024).
Ada luka parah di bagian kepala korban.
Namun, detik-detik peristiwa meninggalnya JAA tak banyak diketahui orang.
Pasalnya, lokasi ditemukannya JAA berada di bagian sudut selatan apartemen.
Selain itu, diduga peristiwa itu terjadi pada dini hari sehingga suasana sepi.
Dalam penyelidikannya, polisi mendapati sejumlah temuan di tubuh korban dan di kamar apartemen.
Di saku celana, polisi menemukan kunci kamar 935.
Di dalam kamar itu, polisi menemukan kartu mahasiswa atas nama korban dan sejumlah barang-barang pribadinya.
Selain itu, ditemukan juga ada jejak sandal di dinding kamar korban.
"Dari hasil pemeriksaan di kamarnya ditemukan jejak kaki di dinding. Lokasi jejak kaki dekat dengan jendela," ujar Kapolsek Jatinangor, Kompol Rogers Thomas.
Sejauh ini, tidak ditemukan pesan tertulis yang tertinggal di kamar.
Kondisi kamar JAA juga tampak rapi.
Polisi menemukan temuan lainnya, yakni rekaman CCTV di koridor C lantai 9.
Dalam rekaman itu, terlihat gerak-gerik korban yang kemudian naik lift menuju lantai 27 sekitar pukul 03.00 WIB.
Raut wajah JAA tak terlihat cemas atau sedih saat berjalan mondar-mandir di area lantai 27.
Kendati demikian, polisi belum mengetahui pasti motif dari peristiwa ini.
Pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) angkat suara terkait meninggalnya mahasiswa itu.
Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB, Naomi Haswanto menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya salah satu mahasiswa perguruan tinggi itu.
JAA, kata Naomi, merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan angkatan 2024.
ITB akan membantu pihak berwenang dan keluarga dalam memberikan informasi terkait almarhum.
"ITB menghormati privasi keluarga almarhum dan tidak akan mengungkapkan detail peristiwa ini lebih lanjut tanpa persetujuan dari pihak keluarga dan berwenang," pungkasnya.
Disclaimer
Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
KLARIFIKASI Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Minta Maaf Usai Ngaku "Rampok Uang Negara" |
![]() |
---|
Eks Menpora Roy Suryo Singgung Isu Budi Arie akan Jadi Dubes: "Takutnya Malah Selamet" |
![]() |
---|
Kesaksian Guru dan Tetangga Soal Kakak Beradik Gantian Seragam Sekolah di Parung, Sesuai yang Viral? |
![]() |
---|
Warga Keluhkan Kemacetan 'Horor' Usai Bubaran di Mentari Intercultural School, Senggol Pramono Anung |
![]() |
---|
Bak di Film Children Of Heaven, Kakak Beradik di Parung Gantian Seragam dan Sepatu Demi Bisa Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.