Kantor SAR Jakarta Gandeng Pengelola Gedung Tinggi Hadapi Potensi Bencana di Jakarta
Kantor SAR Jakarta menggelar rapat koordinasi antarinstansi untuk membahas penanganan potensi bencana, termasuk gempa bumi megathrust di Jakarta.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jakarta menggelar rapat koordinasi antarinstansi untuk membahas penanganan potensi bencana, termasuk gempa bumi megathrust di Jakarta.
Rapat ini dipimpin oleh Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, bersama perwakilan lintas instansi, pada Selasa (26/11/2024).
Dalam rapat tersebut, disusun rencana kontingensi untuk menghadapi berbagai potensi bencana di Jakarta.
Tidak hanya mempersiapkan langkah antisipasi terhadap ancaman gempa megathrust yang berpotensi memicu tsunami, para peserta rapat juga membahas risiko lain seperti banjir dan efek gempa yang dapat menyebabkan keruntuhan bangunan.
"Tujuan utama dari pertemuan ini adalah menyusun rencana kontingensi agar kita siap menghadapi berbagai situasi darurat di Jakarta, khususnya terkait potensi bencana besar seperti megathrust," ucap Ribut Eko.
Ia menegaskan pentingnya identifikasi potensi bencana secara menyeluruh dengan melibatkan seluruh stakeholder, mulai dari TNI Polri, PMI, Civitas Akademika, hingga BNPB.
Rencana yang dibahas dalam rapat ini meliputi langkah-langkah penanggulangan awal seperti pencarian, pertolongan, dan penyelamatan korban, yang menjadi tanggung jawab Basarnas.
Setelah fase awal ini, dukungan dari berbagai instansi terkait akan dioptimalkan, termasuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana oleh pemerintah daerah dan BNPB.
Koordinasi ini juga menyoroti kesiapsiagaan di wilayah perkotaan yang padat seperti Jakarta, di mana gedung-gedung tinggi menghadirkan tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, Basarnas bersama asosiasi pengelola gedung di Jakarta telah merencanakan pelatihan evakuasi mandiri dan prosedur penyelamatan di gedung-gedung tinggi.
"Penghuni gedung harus dapat menyelamatkan diri secara mandiri dalam situasi darurat, sementara tim SAR akan berperan untuk menyelamatkan mereka yang terjebak," ungkapnya.
Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari menjelaskan bahwa rapat tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya.
Kegiatan hari ini juga dilengkapi dengan pelatihan teknis pencarian dan pertolongan di ketinggian bagi pengelola gedung bertingkat di wilayah Daerah Khusus Jakarta.
Menurut Desiana, pihaknya sudah mempersiapkan draft kontingensi yang melibatkan para stakeholder mulai dari pemerintah daerah, pihak swasta atau pengelola gedung, dan masyarakat yang berada di gedung.
Draft kontingensi yang telah disusun akan diuji melalui latihan pada 18 Desember dengan mencakup tiga skenario simulasi bencana: situasi gedung yang langsung ambruk, kendaraan yang tertimpa reruntuhan gedung, dan gedung yang masih berguncang serta terbakar.
"Untuk skenario gedung yang masih berguncang dan terbakar, kami sudah sering bekerja sama dengan BPBD dan Damkar, sehingga skenario ini akan lebih banyak dilatih," ujar Desiana.
Latihan ini diharapkan menjadi finalisasi menuju penandatanganan kesepakatan bersama.
Desiana juga menyoroti pentingnya data yang akurat mengenai kondisi gedung di DKI Jakarta.
"Dalam kontingensi ini kami membutuhkan data tentang berapa banyak gedung di provinsi DKI Jakarta dan mana yang sudah layak atau belum disertifikasi. Untuk gedung yang belum disertifikasi, ada dua kategori: layak atau tidak layak untuk dihuni. Jika tidak layak, hal ini akan menjadi perhatian serius bagi kami," jelasnya.
Data ini sangat penting untuk memetakan fokus penanganan bencana, terutama terkait sertifikasi kelayakan gedung.
Di samping itu, pengelola gedung yang telah diundang dalam rapat juga diharapkan lebih siap menghadapi situasi darurat yang tidak dapat diprediksi.
Meskipun pengelola gedung biasanya sudah menjalani pelatihan hingga tiga kali dalam setahun, Desiana menegaskan bahwa kontingensi ini membutuhkan kesiapan yang lebih mendalam untuk menghadapi situasi yang kritis.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Duka Pengantin Baru, Perasaan Febriani Campur Aduk Usai Pelukan Sang Istri Lepas Saat KMP Tunu Karam |
![]() |
---|
Momen HUT Jakarta, MRT Gandeng Basarnas Perkuat Tim Rescue Tanggap Darurat di Jalur Bawah Tanah |
![]() |
---|
13 Penyelam Basarnas Dikerahkan Cari Mobil Brigjen TNI Purnawirawan yang Tenggelam di Laut Marunda |
![]() |
---|
Simulasi Urban SAR, Begini Cara Basarnas Selamatkan Orang Terjebak Gempa di Gedung Tinggi Jakarta |
![]() |
---|
Basarnas Tingkatkan Kesiapsiagaan SAR dalam Sektor Industri dan Pariwisata di Wilayah Terbatas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.