Anak Bunuh Ayah dan Nenek

6 Jam Setelah Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, MAS Ngaku ke Polisi: 'Saya Ada Beban Berat'

MAS (14), anak pembunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, sempat memberikan pengakuan ke tim penyidik.

|

TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - MAS (14), anak pembunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, sempat memberikan pengakuan ke tim penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.  

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ari Rahmat Idnal, mengatakan setelah enam jam pasca pembunuhan itu, MAS mulai terlihat tenang dan mulai bisa diajak berbicara oleh penyidik. 

Sebelumnya, MAS tak bisa diajak bicara dan lebih banyak diam. 

Setelah dia tenang, MAS mengaku kepada polisi merasakan ada beban berat dalam dirinya dan mendengar bisikan untuk melakukan pembunuhan itu. 

"Saya seperti ada beban berat kemudian saya mendapatkan bisikan, saya harus melakukan hal itu (pembunuhan)," ujar Ade menirukan perkataan MAS seperti dikutip dari Hotroom di Metro TV yang tayang pada Rabu (4/12/2024).

Ade melanjutkan MAS mengikuti bisikan itu untuk mengeksekusi keluarganya demi menghilangkan beban berat yang ada dalam dirinya. 

"Saya harus melakukan hal itu, saya ingin mengambil beban berat itu yang ada di keluarga," kata Ade. 

MAS sering dicurhati ibu

Ade melanjutkan sang ibu berinisial AP (40), yang lolos dari maut usai ditikam oleh anaknya MAS, sering curhat dengan MAS. 

AP acapkali bercerita ke MAS mengenai masalah keluarga. 

Ia beberapa kali bercerita mengenai kondisi APW (40), ayahnya ke MAS.

"Sang anak tersebut sering dicurhati oleh ibunya masalah keluarga, bercerita harusnya ayah sudah bisa promosi, ayah bekerja di bagian IT tapi saat ini belum naik jabatan. Kan naik jabatan bisa nambah secara ekonomi," ujar Ade seperti dikutip dari acara Hotroom di Metro TV yang tayang pada Rabu (4/12/2024). 

"Dan yang terakhir, dia juga pernah bercerita bahwa akan diajak liburan oleh sang ayah, tapi tiba-tiba tidak jadi, tidak usah lah kata ibu, lebih baik uangnya digunakan hal lain," tambahnya. 

Ade melihat dari analisa sementara bahwa sang anak mendapatkan tekanan psikis karena sering dicurhati sang ibu.

"Jadi, ada tekanan psikis," tambahnya. 

Ingin jadi komika

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi sempat menemui MAS, anak berusia 14 tahun yang nekat menghabisi nyawa ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved