Anak Bunuh Ayah dan Nenek
UPDATE Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus: Kapolres Jaksel Beberkan 5 Fakta Baru
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ari Rahmat Idnal membeberkan sederet fakta baru terkait kasus tersebut.
Ade melanjutkan pihaknya bersama Apsifor (Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia) akan mendatangi psikiater MAS.
"Kita akan mencari psikiater itu dengan Apsifor juga sudah janjian," katanya.
5. Diduga ada tekanan psikis
Ade melanjutkan sang ibu berinisial AP (40), yang lolos dari maut usai ditikam oleh anaknya MAS, sering curhat dengan MAS.
AP acapkali bercerita ke MAS mengenai masalah keluarga.
Ia beberapa kali bercerita mengenai kondisi APW (40), ayahnya ke MAS.
"Sang anak tersebut sering dicurhati oleh ibunya masalah keluarga, bercerita harusnya ayah sudah bisa promosi, ayah bekerja di bagian IT tapi saat ini belum naik jabatan. Kan naik jabatan bisa nambah secara ekonomi," ujar Ade seperti dikutip dari acara Hotroom di Metro TV yang tayang pada Rabu (4/12/2024).
"Dan yang terakhir, dia juga pernah bercerita bahwa akan diajak liburan oleh sang ayah, tapi tiba-tiba tidak jadi, tidak usah lah kata ibu, lebih baik uangnya digunakan hal lain," tambahnya.
Ade melihat dari analisa sementara bahwa sang anak mendapatkan tekanan psikis karena sering dicurhati sang ibu.
"Jadi, ada tekanan psikis," tambahnya.
Kronologi
Remaja berinisial MA (14) nekat menghabisi nyawa keluarganya di rumahnya yang berada di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.
MA yang mengaku pada malam itu tidak bisa tidur keluar kamar dan turun ke lantai satu untuk mengambil sebilah pisau dapur.
Dengan menggenggam pisau, ia kembali ke kamar tidur orangtuanya di lantai dua.
MA lalu menikam APW (40), ayahnya dan AP (40), ibunya.
Ayahnya sempat berlari ke lantai bawah untuk menghindari penusukan.
Mendengar suara berisik, nenek MA, RM (69) keluar dari kamar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.