BNNP Jakarta Tak Temukan Sopir Bus AKAP Pemakai Narkoba

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jakarta tidak menemukan sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang menjadi penyalahguna narkotika.

Penulis: Bima Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
TribunJakarta.com/Bima Putra
Posko pelayanan kesehatan dan pemeriksaan urine bagi para sopir bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (26/12/2024). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jakarta tidak menemukan sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang menjadi penyalahguna narkotika.

Kepala BNNP Jakarta, Brigjen Nurhadi Yuwono mengatakan dari pemeriksaan terhadap para sopir bus AKAP selama momen libur Natal dan tahun baru tidak ditemukan adanya pemakai narkotika.

Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode tes urine untuk menentukan apakah terdapat kandungan metamfetamin, sabu, ganja, zat adiktif lain, atau psikotropika.

"Selama ini tidak ada yang (hasil pemeriksaannya) positif, jadi negatif semua. Tentunya kita bersyukur, Alhamdulillah," kata Brigjen Nurhadi di Jakarta Timur, Kamis (26/12/2024).

Tidak ditemukannya sopir bus AKAP dan awak kapal yang menjadi penyalahguna narkotika menjadi kabar baik, karena mereka berperan penting membawa penumpang ke tempat tujuan.

Terlebih di masa libur Natal dan tahun baru karena banyak warga yang melakukan perjalanan ke kampung halaman dan berlibur, baik menggunakan bus AKAP dan melalui jalur laut.

"Alhamdulillah bahwasanya sosialisasi (bahaya penyalahgunaan narkotika) kepada para PO (perusahaan otobus) dan sopir bus berhasil. Tentunya menjadi hal yang positif," ujarnya.

Meski belum mendapati sopir bus AKAP dan awak kapal yang memakai narkoba, Nurhadi menuturkan pemeriksaan urine pada masa angkutan momen Natal dan tahun baru masih berjalan.

Pemeriksaan dilakukan pada Terminal Kampung Rambutan, Terminal Terpadu Pulogebang, Terminal Kalideres, Terminal Tanjung Priok, dan awak kapal Pelabuhan Tanjung Priok.

"Kita bersama-sama Dinas Kesehatan DKI Jakarta (melakukan pemeriksaan). Kami (BNN) di setiap titik ada dua personel tenaga medis, dokter, staf pencegahan. Hasilnya langsung ketahuan," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved