Bos Rental Tewas Ditembak

Keluarga Bos Rental Bantah Klarifikasi Kapolsek Cinangka: Saya Bersaksi di Atas Kematian Bapak Saya!

Agam Muhammad bersumpah atas nama kematian ayahnya bahwa apa yang dkatakan Kapolsek Cinangka tidak benar.

Tribun Network
Agam Muhammad putra bos rental mobil korban penembakan dan Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Agam Muhammad, putra bos rental Ilyas Abdurrahman (43) yang tewas ditembak di rest area Balaraja, Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, membantah klarifikasi Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan, soal penolakan pendampingan.

Ia sampai bersumpah atas kematian ayahnya bahwa pernyataan Kapolsek tidak benar alias bohong.

Agam memastikan, dirinya membawa dan menunjukkan surat-surat lengkap kendaraan sewaan yang diduga akan digelapkan.

Bahkan pihak kepolisian yang disebut tidak mengacuhkan surat-surat kendaraan yang sudah ditunjukkan.

"Itu (pernyataan Kapolsek) benar-benar tidak benar itu. Karena kita sudah menunjukkan kita sudah bawa surat."

"Jadi kaya gak diperlukan. Jadi Pak polisi tidak meminta untuk surat-suratnya. Malah kita menjelaskan ada BPKB, ada STNK, itupun dihiraukan sebenarnya. Saya bersaksi di atas kematian bapak saya itu salah besar," kata Agam dengan nada tinggi saat bicara di program Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (3/1/2024).

Agam menceritakan, dia dan sang ayah, serta tim dari rental, membuntuti mobil sewaan yang diduga akan digelapkan, pada Kamis (2/1/2025) dini hari.

Dugaan kuat akan penggelapan muncul sebab, dua dari tiga GPS di mobil tersebut diputus.

Agam dan tim sempat memergoki mobil Honda Brio yang diduga akan digelapkan itu, di daerah Pandeglang.

Namun, ternyata, orang di dalam mobil Brio itu menodongkan pistol sambil mengancam akan menembak.

Orang tersebut juga mengaku sebagai prajurit TNI ANgkatan Laut.

"'Kamu minggir kamu. Kalau tidak kamu minggir, saya tabrak atau saya tembak.' Pistol itu diarahkan ke kepala ayah saya," kata Agam menceritakan ancaman si oknum TNI.

"Orang tersebut bilang, 'saya ini dari TNI AL'," lanjut Agam.

Bermodal dari GPS yang tersisa, jejak mobil Brio masih terdeteksi. Namun Agam dan ayahnya, serta tim berhati-hati.

Mereka pun hendak meminta pendampingan ke polisi dengan menyambangi Polsek atau Polres terdekat.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved