Bar LGBT di Jaksel Digerebek

Bar LGBT di ITC Permata Hijau Digerebek, Dulu Viral Hutan Kota Cawang Jadi TKP Show 'Kaum Pelangi'

Bunker Bar yang berlokasi di Grand ITC Permata Hijau digerebek warga diduga jadi lokasi LGBT. Dulu Hutan Kota Cawang jadi lokasi show kaum pelangi.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Bunker Bar yang berlokasi di Grand ITC Permata Hijau digerebek warga karena diduga menjadi lokasi aktivitas LGBT.

Pengerebekan itu dilakukan warga saat Malam Tahun Baru 2025, Selasa pada Selasa (31/12/2024).

Viral dugaan pesta LGBT di Jakarta bukan kali ini saja. Pada tahun 2023, warga juga digegerkan dugaan lokasi LGBT di Hutan Kota Cawang, Jakarta Timur.

TribunJakarta.com memberitakan kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) kerap menggelar pertunjukkan seks di Hutan Kota Cawang, Kebon Pala, Makasar.

Bahkan, aksi show bersetubuh antara pria penyuka sesama jenis itu dilakukan di sejumlah titik di hutan kota tersebut.

Berdasar hasil pemeriksaan dilakukan Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur, area Hutan Kota Cawang yang digunakan untuk berbuat mesum tidak berada pada satu titik.

Melainkan tersebar pada sejumlah titik pada bagian belakang Hutan Kota Cawang yang minim penerangan dan tertutup lebat pepohonan, sehingga aktivitas mesum dilakukan sulit terpantau.

Aksi show mereka pun ditonton oleh teman-teman dari kaum LGBT

Hal ini diketahui berdasar hasil pemeriksaan dari pria penyuka sesama jenis yang berada di Hutan Kota Cawang ketika penggerebekan dilakukan Tim Perintis Presisi beberapa bulan lalu.

"Jadi ada tontonan seperti itu juga, kemudian ada tontonan tari (erotis) di bawah pohon. Ada yang dikasih lampu di pohonnya. Tempatnya banyak, dari ujung ke ujung (hutan kota) ada saja."

"Ada yang saya tanya, kamu ngapain di situ. Katanya nonton, nonton yang lagi berhubungan sesama jenis. Begitu katanya," ujar Kepala Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur, Ipda Aman Wibowo saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (27/7/2023).

KLIK SELENGKAPNYA: Alvon Gunawan Ungkit Mukjizat Setelah Diseret Sepanjang 200 meter oleh istrinya, Melody Sharon di Cipayung, Jakarta Timur. Terkuak Sosok Baik.
KLIK SELENGKAPNYA: Alvon Gunawan Ungkit Mukjizat Setelah Diseret Sepanjang 200 meter oleh istrinya, Melody Sharon di Cipayung, Jakarta Timur. Terkuak Sosok Baik.

Aktivitas mesum tersebut menjawab banyaknya alat kontrasepsi, pelumas anal sex, tisu basah yang ditemukan berserakan di antara pepohonan Hutan Kota Cawang.

Persoalannya karena secara hukum pidana penindakan terhadap kelompok LGBT belum diatur, Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur hanya bisa melakukan pembinaan kepada mereka.

Setidaknya sudah tujuh kali Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur menggerebek aktivitas mesum di Hutan Kota Cawang dan selalu mengamankan pria penyuka sesama jenis.

Anggota kelompok LGBT yang kerap bermuat mesum di Hutan Kota Cawang ternyata berasal dari berbagai kalangan.

Kepala Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur, Ipda Aman Wibowo membeberkan identitas anggota kelompok LGBT tersebut.

Aman menuturkan salah seorang anggota kelompok LGBT itu, ada yang berprofesi sebagai guru.

Ketika digerebek karena melakukan aktivitas mesum di Hutan Kota Cawang, pria yang memiliki profesi terhormat itu mengaku malu.

Tak cuma guru, anggota kelompok LGBT tersebut ada juga yang berprofesi sebagai karyawan swasta.

"Ada karyawan swasta, rata-rata pekerja semua," tuturnya.

Perihal asal kelompok pria penyuka sesama jenis tersebut, Aman menuturkan dari hasil pemeriksaan mereka berasal dari berbagai wilayah di DKI Jakarta hingga Depok dan Bekasi.

"Bukan orang di daerah situ aja, jauh-jauh. Terakhir saya gerebek ada yang dari Bekasi, Depok, Tanjung Priok. Itu terakhir sekitar dua bulan lalu, kalau total kita gerebek sudah tujuh kali," kata Aman.

Lalu, Kepala Satpol PP Kecamatan Makasar, Badrudin mengatakan berdasar hasil penelusuran pihaknya kelompok LGBT yang berbuat mesum berasal dari kalangan ekonomi atas atau high class.

Orang kaya, ada yang pakai mobil soalnya. Ada mobil mewah juga. Contohnya CRV, itu kan lumayan mewah," kata Badrudin.

Dia mencontohkan ketika jajaran Satpol PP Kecamatan Makasar melakukan penggerebekan beberapa waktu lalu banyak mobil mewah yang parkir di sekitar Hutan Kota Cawang.

Bahkan berdasar data yang dihimpun, saat kegiatan penyisiran di Hutan Kota Cawang pada tahun 2022 lalu ditemukan ada pria penyuka sesama jenis pengemudi mobil Lexus diamankan.

"Jarang yang pakai mobil odong-odong. Jadi orang-orang high class semua,"ujar Badrudin.

Badrudin menuturkan dari hasil penelusuran, para penyuka sesama jenis kerap memarkirkan kendaraannya di tepi jalan dekat Hutan Kota Cawang di Jalan Mayjen Sutoyo.

Untuk akses masuk ke Hutan Kota Cawang, mereka melalui celah pagar pembatas yang berlubang lalu berbuat mesum di sudut belakang hutan kota sehingga tidak terpantau.

Dari hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa kelompok pria penyuka sesama jenis yang berbuat mesum di Hutan Kota Cawang pada malam hari tersebut memiliki grup WhatsApp.

"Jadi kalau ada yang pernah ke situ mereka masuk grup WhatsApp. Saya pernah buka grup WhatsApp-nya. Isinya ya (ajakan) kita malam ini ke situ, ada live tontonan (hubungan sex)," lanjut Aman.

Aktivitas mesum ini rutin diadakan meski Hutan Kota Cawang sudah beberapa kali digerebek jajaran Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur dan Satpol PP Jakarta Timur.

Dugaan Pesta LGBT di Bunker Bar

Dugaan Pesta LGBT kembali viral saat warga menggerebek Bunker Bar di Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Aktivitas Bunker Bar itu ternyata telah diprotes warga sejak dua bulan sebelumnya atau pada November 2024.

Sedangkan Bunker Bar telah beroperasi selama setahun. Kini, Bunker Bar telah ditutup permanen. 

"Itu (protes warga) hampir dua bulan yang lalu," kata Lurah Grogol Utara Muhammad Rasyid Darwis di Grand ITC Permata Hijau, Senin (6/1/2025).

Dalam penggerebekan tersebut, warga tidak melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.

Muhammad Rasyid Darwis mengatakan, warga memilih tidak melapor karena sudah melakukan mediasi dengan pihak bar dan pengelola mall.

"Mereka tidak melapor ke kepolisian karena sudah dimediasi oleh pihak kecamatan," kata Rasyid.

Rasyid mengungkapkan, mediasi dilakukan sebanyak tiga kali. Namun hanya satu kali mediasi yang difasilitasi oleh pihak Kecamatan Kebayoran Lama.

Mediasi tersebut menghasilkan kesepakatan untuk menutup Bunker Bar secara permanen.

"Ada sekira tiga kali (mediasi). Tapi dari pemerintah baru sekali, kecamatan. Kesepakatannya menutup dan dari warga juga menolak," ungkap Lurah.

Selain karena aktivitas di dalam bar, protes dilayangkan warga lantatan sering terjadi keributan antarpengunjung.

"November sudah ada kejadian terkait dengan parkir atau keributan antar pengunjung itu sudah ada. Tapi warga resah ya sudah mulai protes," ujar Lurah.

Protes semakin kencang dilayangkan setelah warga mengetahui ada dugaan aktivitas di dalam bar tersebut.

"Dari warga, baru ya dia menemukan ya bahwa itu ada praktik LGBT. Maka bersikeras untuk menutup tempat tersebut," ungkap Rasyid.

Sedangkan Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi mengatakan Bunker Bar akhirnya ditutup secara permanen.

"Sejauh ini kita menanyakan karyawannya sudah buka satu tahun. Dari mulai Januari 2024, kemudian kemarin tutup permanen tanggal 1 Januari 2025," kata Kompol Nurma Dewi, Senin (6/1/2025).

Nurma menjelaskan, polisi tetap mengusut peristiwa tersebut meskipun belum menerima laporan.

Saat ini, penyidik gabungan Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Kebayoran Lama sudah meminta keterangan lima orang saksi termasuk karyawan bar.

"Kita memeriksa dari karyawan tentunya, kemudian dari warga yang ada yang tempat kejadian waktu itu. Lima orang yang kita periksa atau kita mintai keterangan," ujar Nurma.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved