Makan Bergizi Gratis Dimulai Awal Januari, Ekonom Pertanyakan Transparansi Sumber Dana
Ekonom dan Pakar Kebijakan UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat memberikan sejumlah catatan terhadap program Makan Bergizi Gratis.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
"Ketidakseimbangan ini memunculkan pertanyaan tentang koordinasi antarlembaga pemerintah dan apakah pengalihan tanggung jawab ke militer merupakan langkah yang tepat," tuturnya.
Achmad menyebut salah satu masalah utama dalam implementasi program ini adalah distribusi lokasi dapur SPPG yang tidak merata.
Jawa Barat, misalnya, memiliki 58 lokasi, sementara beberapa provinsi lain seperti Bali, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara masing-masing hanya memiliki satu lokasi.
Kesenjangan distribusi ini juga mengindikasikan bahwa pemerintah mungkin kurang mempertimbangkan kebutuhan gizi di setiap daerah secara spesifik.
"Daerah-daerah seperti Papua Barat dan Papua Selatan, yang memiliki angka stunting tinggi, hanya memiliki dua dan satu dapur masing-masing," ucap dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Rocky Gerung soal Reshuffle Kabinet Prabowo: Jokernya Sama, Erick Thohir hingga Qodari Disorot |
![]() |
---|
Harta M Qodari yang Ditunjuk Prabowo Jadi KSP Fantastis, Pernah Viral Sarankan Jokowi 3 Periode |
![]() |
---|
Beda Analisa Rocky Gerung dan Pengamat Politik Soal Qodari Jadi KSP, Tapi Kompak Bahas Ide 3 Periode |
![]() |
---|
M Qodari Jabat KSP, Pengamat Ungkit Luka Lama Prabowo: Tidak Seketika Tendang Orang Jokowi |
![]() |
---|
Siswa Sampai Pingsan Keracunan MBG, Ni Luh Djelantik Desak Evaluasi: Jangan Sampai Kita Jadi Algojo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.