Pemberian Makan Bergizi Gratis untuk Bumil, Busui, dan Balita Bakal Libatkan Posyandu

Pemberian Makan Bergizi Gratis untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi di bawah lima tahun bakal melibatkan Posyandu.

TribunJakarta.com/Bima Putra
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura saat memberi keterangan di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (6/1/2025). Pemberian Makan Bergizi Gratis untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi di bawah lima tahun bakal melibatkan Posyandu. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi di bawah lima tahun bakal melibatkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura mengatakan pelibatan tersebut karena pada Posyandu sudah terdata jumlah ibu hamil, ibu menyusui, dan Balita di satu wilayah.

"Akan bekerja sama dengan Posyandu dan Puskesmas. Di sana terdata ibu hamil dan ibu menyusui," kata Prita saat meninjau pemberian MBG di Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (6/1/2025).

Menurutnya uji coba pemberian MBG bagi ibu hamil, ibu dan, dan Balita sudah dilakukan Badan Gizi Nasional (BGN) pada sejumlah titik untuk memastikan pelaksanaan berjalan baik.

Di wilayah Kelurahan Susukan uji coba pemberian MBG sebelumnya dilakukan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Susukan Ceria dengan sasaran 300 penerima.

"Teman-teman di dapur Ciracas ini sudah melakukan untuk pemberian (MBG) kepada ibu hamil di RPTRA," ujar Prita.

Diharapkan MBG yang diberikan dapat memenuhi asupan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan Balita sehingga menyelesaikan masalah stunting pada anak-anak.

Sementara untuk pemberian MBG bagi anak-anak sekolah, Prita menuturkan pelaksanaan tetap dilakukan di sekolah sebagaimana yang sudah mulai berjalan pada 6 Januari 2025.

Pemberian MBG dilakukan menggunakan wadah stainless steel karena dapat digunakan kembali setelah dicuci, sekaligus lebih ramah lingkungan karena mengurangi sampah plastik.

"Beberapa uji coba awalnya menggunakan plastik, tapi kemudian kami melihat plastik ini kan berbahaya yah. Masalah sampah plastik, semoga masyarakat bisa menerima," tuturnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved