Viral di Media Sosial

Dugaan Kasus Siswa Belajar di Lantai Sengaja Di-setting Ibunya, Sang Guru Bersikukuh Tak Salah

Yani menyebut bahwa adiknya sengaja merekam MI untuk duduk di lantai dan seolah-olah sedang menjalani hukuman dari guru.

Istimewa
Yani, Kamelia dan Haryati 

TRIBUNJAKARTA.COM - Muncul dugaan kasus siswa SD berinisial MI yang dihukum belajar di lantai oleh guru bernama Haryati karena menunggak uang SPP sengaja dikarang oleh Kamelia, orang tua siswa tersebut.

Hal itu terungkap baru-baru ini dari pengakuan kakak kandung Kamelia, Yani.

Yani menyebut bahwa adiknya sengaja merekam MI untuk duduk di lantai dan seolah-olah sedang menjalani hukuman dari guru.

"Anaknya lagi belajar duduk di bangku, tiba-tiba dipanggil mamanya disuruh duduk di bawah lalu divideoin mamanya," ujar Yani seperti dikutip dari akun Instagram @folkkonoha yang tayang pada Selasa (14/1/2025). 

Yani pun berani memegang ucapannya ke publik. 

Ia memohon agar publik tidak menjelek-jelekkan pihak sekolah. 

Kesalahan, katanya, tidak dilakukan oleh Haryati yang disebut-sebut menghukum MI karena menunggak SPP.

"Kesalahan bukan dari guru tapi memang adikku yang tidak tahu diri. Hentikan semua aplikasi (media sosial) yang menjelekkan sekolah ini, aku mohon atas nama keluarga. Kami malu sama keluarga. Maaf kan adikku yang salah," ujar Yani yang tak kuasa menahan tangis. 

Yakin tak bersalah

Sementara itu, oknum guru, Haryati, yang menghukum siswa empat SD berinisial MI dengan menyuruhnya belajar di lantai, bersikukuh tak bersalah. 

Meski mendapatkan kecaman publik dan pemberian skorsing, ia berpegang teguh bahwa apa yang dilakukan terhadap MI tidak salah.

Bahkan, ia begitu yakin dengan tindakannya dan mengutarakannya saat bertemu dengan Komisi II DPRD Kota Medan

"Tujuan saya, tidak ada niat menzalimi anak," ujarnya seperti dikutip dari tayangan MetroTV yang tayang pada Senin (13/1/2025). 

Haryati memberikan klarifikasi terkait dengan apa yang sebenarnya terjadi. 

Ia awalnya menanyakan ibu dari MI yang tak datang mengambil rapot. 

"Mana orang tuamu? Mana mamakmu, nak? Sudah pulang (kata MI). Suruh ambil rapot nak, kalau enggak diambil rapotnya, kamu enggak boleh belajar," ujar Haryati.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved