Kebakaran Glodok Plaza

Ada Titik Terang, Terkuak Jenis Kelamin 2 Jenazah Korban Kebakaran Glodok, Tim DVI Ungkap Usianya

Ada titik terang korban kebakaran Glodok Plaza. Tim DVI ungkap jenis kelamin dan perkiraan usia jenazah korban Glodok Plaza.

Tribunjakarta/Bima Putra
Posko Antemortem Tim DVI di RS Polri Kramat Jati tempat keluarga korban kebakaran Glodok Plaza melaporkan kerabatnya yang hilang, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2025) Ada titik terang korban kebakaran Glodok Plaza. Tim DVI ungkap jenis kelamin dan perkiraan usia jenazah korban Glodok Plaza. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Upaya identifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat yang dilakukan Tim Disaster Victim (DVI) mulai menemui titik terang.

Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan dari pemeriksaan terhadap delapan kantong jenazah diketahui dua di antaranya merupakan jenazah perempuan.

"Dari pemeriksaan posmortem secara fisik, antropologi, kami menentukan ada dua jenazah dengan jenis kelamin perempuan," kata Hery di RS Polri Kramat Jati, Senin (20/1/2025).

Belum diketahui identitas kedua jenazah, karena proses identifikasi melalui pencocokan data antemortem dari keluarga dengan postmortem dari jenazah masih berjalan.

Berdasar data Tim DVI di Posko Antemortem dari total 14 korban yang dilaporkan hilang dalam kebakaran Glodok Plaza, tiga di antaranya laki-laki dan 11 orang merupakan perempuan.

Namun dengan diketahuinya jenis kelamin korban upaya identifikasi dapat lebih cepat, sehingga diharapkan dalam waktu dekat identitas kedua jenazah dapat segera diketahui.

"Dua jenazah jenis kelamin perempuan dengan (perkiraan) usia dewasa muda. Nanti bisa kita percepat untuk pemeriksaan DNA-nya, karena kita sudah tahu jenis kelaminnya," ujarnya.

Identifikasi dilakukan melalui pencocokan data antemortem meliputi sidik jari, gigi, dan DNA diberikan pihak keluarga dengan data postmortem yang didapat Tim DVI dari jenazah korban.

Hery menuturkan identifikasi dilakukan menggunakan pencocokan data medis karena kondisi jenazah yang terbakar, sehingga sudah tidak memungkinkan lagi dikenali secara fisik.

Sidik jari, gigi, dan DNA menjadi parameter dalam metode identifikasi secara DVI karena pada ketiganya terdapat karakteristik khusus menunjukkan identitas seseorang.

"Kami sudah mengirimkan (ke laboratorium) kurang lebih 22 sampel (DNA yang didapat) dari kantong jenazah tersebut. Kemudian dari antemortem sudah mengambil 14 sampel," tuturnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved