Unik! Tekan Angka Stunting, Kelurahan Rawa Badak Utara Kembangkan Program Kampung Lele

Warga Kampung Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara mengembangkan program Kampung Lele guna mengatasi masalah stunting di wilayahnya.

istimewa
Warga Kampung Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara mengembangkan program Kampung Lele guna mengatasi masalah stunting di wilayahnya. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Berbagai upaya dilakukan guna menekan angka stunting di Jakarta, namun cara tak biasa dilakukan warga Kampung Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara.

Mereka justru mengembangkan program Kampung Lele guna mengatasi masalah stunting di wilayahnya.

Lurah Rawa Badak Utara Nani mengatakan, pada program Kampung Lele ini, masyarakat diberi pelatihan dan pendampingan untuk melakukan budidaya ikan lele dalam ember (Budikdamber).

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat bersama-sama menciptakan peningkatan kesejahteraan bagi keluarga-keluarga di Kelurahan Rawa Badak Utara, sekaligus berkontribusi dalam penurunan angka stunting yang menjadi tantangan utama kami,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1/2025).

Tak hanya itu, masyarakat juga diajarkan cara bertanam sayuran melalui sistem hidroponik, sehingga warga Rawa Badak Utara bisa meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi secara berkelanjutan.

“Hasil dari budidaya ikan lele dan hidroponik ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan menu gizi untuk balita stunting,” ujarnya.

Untuk menjalankan berbagai program tersebut, Kelurahan Rawa Badak Utara turut menggandeng PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL).

Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL Kiki Hikmat mengatakan, ini merupakan bentuk komitmen pihaknya terhadap pembangunan berkelanjutan berbasis Community Empowerment melalui tiga program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Adapun ketiga program itu meliputi Budidaya Maggot (pengelolaan sampah terpadu), Budidaya Lele dan Hidroponik (Desa Binaan Tematik), dan Pelita (Pelindo Lingkungan Tanpa Anak Stunting).

“Kami percaya bahwa pemberdayaan masyarakat berbasis pembangunan berkelanjutan adalah langkah strategis untuk menciptakan perubahan nyata,” tuturnya.

“Secara holistik program TJSL ini dirancang Untuk mendukung pilar-pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” sambungnya.

Ketiga program ini pun disebutnya saling berkaitan satu sama lain.

Pertama program Budaya Maggot, selain untuk mendukung kelestarian lingkungan melalui pengolahan sampah organik, maggot yang dibudidayakan juga dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele di Kampung Lele. 

Pendekatan ini memungkinkan pengelolaan sampah secara efektif, mengurangi dampak lingkungan, sekaligus memberikan pakan yang bernutrisi dan terjangkau bagi ikan lele.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved