Polemik Gas Tiga Kilogram
'Enggak Ada' Curhat Warga Pasar Minggu Keliling 20 Warung Tak Dapat Gas 3 Kg, Apa Penyebabnya?
Curhat warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan berkeliling 20 warung dari sore hingga malam hari tetap tidak mendapatkan gas 3 Kg. Apa penyebabnya?
TRIBUNJAKARTA.COM - Curhat warga Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan berkeliling 20 warung dari sore hingga malam hari tetap tidak mendapatkan gas 3 kilogram.
Kini, warga Jakarta kesulitan memperoleh gas melon tersebut.
Warga Ragunan bernama Narti mengungkapkan sulitnya mencari gas subsidi tersebut. Bahkan, ia sampai mendatangi SPBU demi mendaparkan gas tersebut.
Namun, hasilnya tetap sama.
"Sudah nyari keliling dari sore sampai malam, enggak dapat-dapat, ada kali 20 warung. Sampai SPBU juga enggak ada," kata Narti, Minggu, (2/2/2025).
Asisten Rumah Tangga bernama Dede mengalami nasib serupa. Ia mencari gas tiga kilo di sekitar rumahnya di kawasan Ampera Raya,Jakarta Selatan.
Warung atau kios yang ia datangi selalu habis. Warung yang menjadi langganannya bahkan mengatakan gas habis sejak 3 hari terakhir.
"Sudah keliling, dari warung deket rumah di Ampera, sampai ke Ragunan, bilangnya kosong,"katanya.
Hal yang sama dialami Fitri yang bekerja sebagai pegawai swasta.
Warga kawasan Rorotan, Jakarta Utara sulit mendapatkan gas Melon tersebut.
Ia terpaksa menggunakan gas non subsidi, untuk kebutuhan rumah tangga.
"Iya beberapa warung deket rumah enggak dikirimin gas," katanya.
Fitri mengaku tidak tahu, mengapa gas sekarang langka.
Penjual selalu mengatakan stok gas kosong, saat ia hendak membeli. Padahal, katanya, gas elpiji merupakan kebutuhan vital masyarakat.
"Butuh banget gas 3 kg, karena praktis, dan bisa langsung beli enggak repot, tapi malah susah sekarang," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.