Kelakar Prabowo Saat Kongres Demokrat Disorot, Momen AHY, Gibran dan Puan Duduk Bareng Bisa Buyar
Kelakar Presiden Prabowo Subianto saat Kongres Demokrat disorot. Momen AHY, Gibran Rakabuming Raka dan Puan Maharani duduk bareng bisa buyar.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti pidato Presiden Prabowo Subianto saat penutupan Kongres VI DPP Partai Demokrat yang digelar di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta.
Saat itu, Presiden Prabowo Subianto berkelakar mengenai adanya potensi tokoh-tokoh muda yang saat ini sudah menjadi pejabat publik untuk bersaing pada pilpres mendatang
Sosok yang dimaksud Prabowo adalah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Ketiga sosok itu terpantau duduk bersebelahan di kursi paling depan.
"Prabowo Subianto sepertinya berkelakar bahwa ketika ada AHY dan kemudian Gibran yang duduk bersebelahan sangat akrab dan akur bukan tidak mungkin di kemudian hari keduanya ini akan saling berhadap-hadapan dengan yang lainnya," kata Adi Prayitno dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Adi Prayitno Official, Kamis (27/2/2025).
Adi menngungkapkan Gibran dan AHY merupakan sosok yang dinilai publik masih memiliki karir politik yang cukup panjang.
Terlebih saat ini Gibran berstatus Wakil Presiden RI. Sedangkan AHY menjabat Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Kemudian, Puan Maharani menjabat sebagai Ketua DPR RI.
"Ini adalah kumpulan anak-anak mantan presiden yang saat ini menjadi orang penting di negara kita yaitu di jabatan-jabatan politik strategis per hari ini memang kelihatan akur," kata Adi.
Namun, Adi mengatakan bukan tidak mungkin anak mantan presiden ini saling berkompetisi pada pemilu yang akan datang.
Adi juga menuturkan bisa juga terjadi keributan politik yang tidak berkesudahan.
"Jadi pernyataan Prabowo Subianto itu sebenarnya sebagai reminder sekalipun konteksnya itu ingin berbeda saat ini boleh ketiganya itu saling duduk bersama saling rukun tapi kompetisi politik, kerukunan dan keguyuban itu buyar dan kemudian berubah menjadi ajang persaingan yang tidak bisa dihindarkan," ujarnya.
Adi mengungkit ucapan Prabowo memiliki makna hari ini berkawan tetapi besok bisa saling bersaing.
Adi melihat bahwa kebersamaan AHY dan Gibran sangat kontekstual bahwa dalam politik tidak ada yang abadi.
"Yang abadi itu adalah kepentingan itu sendiri," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.