Wawancara Eksklusif

Ketua DPRD Ingin Pramono Bawa 'Oleh-Oleh' dari Retret: Jakarta Sudah Siap dengan Berbagai Masalah

Ketua DPRD Jakarta, Khoirudin, mencermati hari-hari awal Pramono Anung menjalani perannya sebagai Gubernur Jakarta.

Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
OLEH-OLEH RETRET - Ketua PKS DKI Jakarta yang juga Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin saat bertemu dengan Cagub Jakarta nomor urut 3 yang juga pemenang Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung, Rabu (18/12/2024). Khoirudin yang kini menjabat Ketua DPRD Jakarta menunggu "oleh-oleh" dari Pramono Anung yang sudah menjadi Gubernur Jakarta dari acara Retret Kepala Daerah. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua DPRD Jakarta, Khoirudin, mencermati hari-hari awal Pramono Anung menjalani perannya sebagai Gubernur Jakarta.

Setelah dilantik pada Kamis (20/2/2025) lalu, Pram, sapaan karibnya, justru lebih disibukkan dengan urusan partai, PDIP.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menginstruksikan seluruh kepala daerah kader PDIP untuk menunda ikut Retret Kepala Daerah.

Sikap Megawati yang didasari ditahannya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK itu membuat Pram manut.

Pram yang sudah siap berangkat ke Akmil, Magelang, akhirnya menemui Megawati terlebih dahulu.

Repot dengan urusan partai, Pram akhirnya tidak retret sejak awal, dan juga tidak melakukan urusan kegubernuran.

Pram baru mengikuti retret secara penuh pada hari ke-4, Senin (24/2/2025).

Tak sekadar mengikuti program pembekalan itu, Pram juga didapuk Megawati menjadi koordinator kepala daerah dari PDIP lainnya di acara retret.

Kini, retret sudah selesai pada Jumat (28/2/2025), Pram pun segera bertugas mengurus Jakarta.

Khoirudin berharap Pram kembali ke Jakarta tidak dengan tangan hampa, alias membawa "oleh-oleh".

"Saya hargai sikap Pak Pramono Anung dan Bang Doel, walaupun belakangan ikut retret ya, kita di Jakarta sudah siap dengan berbagai macam masalah Jakarta," kata Khoirudin di program Ngobral, Youtube TribunJakarta Official, tayang Sabtu (1/3/2025).

Buah tangan yang dimaksud bukanlah makanan ataupun benda tertentu, melainkan kesiapan mental membenahi Jakarta.

"Yang paling penting kesiapan mental. Jakarta ini orang-orangnya well educated, terpelajar, gak mudah dibohongin," kata Khoirudin.

Politikus PKS itu menegaskan, Jakarta berbeda dari daerah lain. Warganya memiliki keaktifan tinggi di media sosial.

"Bahkan pengguna media sosial adalah Jakarta. Sekali isunya salah tanggap langsung ramai, gaduh."

"Saya berharap kita fokus, antara noise dan voice bisa dibedakan. Saya siap berkolaborasi dengan Mas Pram dan Bang Doel, juga menginformasikan apa yang segera menjadi prioritas Jakarta, terutama kebutuhan dasar warga Jakarta, pendidikan dan kesehatan," paparnya.

Ogah Balas PDIP

Khoirudin memastikan siap berkolaborasi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno demi kepentingan warga Jakarta.

Ia menjelaskan, secara kondisi politik, era pemerintahan Provinsi Jakarta saat ini, 2024-2029, berkebalikan dengan era 2017-2022.

Periode sebelumnya, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta merupakan usungan PKS, yakni Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Sedangkan, DPRD dimenangkan oleh PDIP.

Ketika Anies-Sandi memimpin, PDIP begitu keras bersuara dari dewan.

Bak oposisi, PDIP hampir selalu mengkritik kebijakan Gubernur Anies.

Sedangkan saat ini, DPRD dikuasai PKS, sisi eksekutif dimenangkan PDIP dengan Pramono-Rano.

Kendati demikian, Khoirudin memastikan, pihaknya tidak akan membalas perlakuan PDIP kepada Gubernur Anies pada periode sekarang.

Menurut Khoirudin, pertentangan antara eksekutif dan legislatif kontraproduktif buat warga Jakarta.

"Sebetulnya sih situasi hari ini kebalikan dengan 2017. 2017 itu yang menang Pilkada PKS dengan Anies dan Sandi. Pemenang legislatif Ketua DPRD-nya dari PDIP. Sekarang kebalikan, pemenang legislatif PKS, gubernurnya dari PDIP."

"Kalau kita memberlakukan bagaimana PDIP memperlakukan gubernur dulu, ini kesempatannya. Tapi kalau itu kita lakukan, kita membalas, itu yang tidak diuntungkan warga Jakarta," kata Khoirudin.

Politikus asli Betawi itu memastikan PKS tidak akan mengedepankan emosinya dalam menjalankan peran pimpinan wakil rakyat.

"Jadi kita tidak melakukan itu demi demi emosi, demi kepuasan diri, tapi kepentingan Jakarta. Warga Jakarta lebih utama dari segalanya," kata Khoirudin.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved