Wawancara Eksklusif

Baiq Nuril Maknun Lega tapi Waswas Dijebloskan ke Penjara

BAIQ Nuril Maknun mengaku lega setelah Kejaksaan Agung menunda eksekusi hukumannya. Namun masih waswas, setiap saat bisa masuk penjara serta denda

Penulis: Ega Alfreda | Editor: ade mayasanto
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Baiq Nuril Maknun saat ditemui di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang untuk kembali ke Mataram, Kamis (22/11/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - BAIQ Nuril Maknun (40 tahun), mantan pegawai honorer pada bagian tata usaha SMAN 7 Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengaku lega setelah Kejaksaan Agung menunda eksekusi hukumannya.

Namun masih waswas, setiap saat bisa masuk penjara serta denda Rp 500 juta karena bersalah menyebarkan rekaman bermuatan kesusilaan, pembicaraan dia dengan Muslim, mantan kepala sekolah/atasan Baiq, kini menduduki jabatan sebagai Kepala Bidang pada Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kota Mataram.

Berikut ini tulisan hasil wawancara eksklusif wartawan Tribun Network Ega Alfreda dengan Baiq Nuril Maknun di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (22/11/2018) sore.

Ia bersama penasihat hukum Joko Jumadi, menumpang pesawat pukul 17.15 WIB dari Terminal 1A menuju Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.

Kasus yang memidana Nuril sangat viral, hebohnya sampai ke Jakarta. Para pejabat negara pun turun tangan, seperti Kejaksaan Agung menunda eksekusi, Presiden Jokowi meminta Anda mengajukan surat permohonan amnesti. Bagaimana perasaan anda saat ini, setelah Jaksa Agung menunda eksekusi?

Ya agak lega, leganya tapi setengah-setengah lah. Karena kan masih panjang prosesnya, belum ada putusan yang betul-betul sah tentunya. Karena cuman penundaan. Yang pasti perasaannya masih waswas gitu lah.

Saat bepergian seperti ini,  apakah anda membawa serta anak dan suami?

Enggak, anak-anak di rumah semua. Soalnya kan sekolah. Anak ada tiga semua masih sekolah, semuanya inisialnya R. Yang pertama sudah kelas 1 SMA, yang kedua kelas 1 SMP, dan yang paling bontot masih 1 SD di Lombok Tengah.

Bagaimana reaksi keluarga terhadap penundaan eksekusi ini?

Sudah langsung dikabarin keluarga. Semua seneng sekali pas denger tapi kan kayak tadi saya bilang prosesnya kan masih panjang.

Terjerat UU ITE, Baiq Nuril Petik Pelajaran dan Hikmah dari Kasusnya

Tiga Anak Baiq Nuril Terus Beri Semangat Ibunya yang Terjerat UU ITE

Siapa yang tampak paling gembira saat mengetahui anda tidak jadi (setidaknya) ditunda eksekusinya? anakkah, suamikah, ibukah?

Reaksi paling seneng itu anak. Mereka meluk aja, senang sampai menangis

Apakah anak anda, merasa senang setelah suratnya kepada presiden mendapat sambutan positif?

Pasti tentu seneng dan gak menyangka. Alhamdulillah.

Pembelajaran atau hikmah apa yang dapat petik dari kasus ini?

Banyak sekali, seperti kalau kita bertindak, berperilaku, bertutur kata terutama ya harus kita jaga. Itu yang paling utama. Kemudian, untuk perempuan-perempuan di Indonesia khususnya, semoga ini jadi pembelajaran untuk kita berani untuk ungkap ketidakadilan perempuan-perempuan di Indonesia dan para laki-laki untuk jaga juga. Kalau bukan laki-laki ya siapa lagi yang melindungi kita (perempuan).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved