Wawancara Eksklusif
Baiq Nuril Maknun Lega tapi Waswas Dijebloskan ke Penjara
BAIQ Nuril Maknun mengaku lega setelah Kejaksaan Agung menunda eksekusi hukumannya. Namun masih waswas, setiap saat bisa masuk penjara serta denda
Penulis: Ega Alfreda | Editor: ade mayasanto
Saat anda dinyatakan bersalah oleh MA, kepanikan seperti apa yang anda rasakan?
Cuma bisa dzikir saja.
Apakah misalnya sampai mkenimbulkan stres, susah tidur, mual, sakit?
Iya ada stress, kalau dari saya dampaknya terutama untuk anak-anak ya kasihan. Lagi masuk kesana kasian mental anak-anak.
Bagaimana reaksi suami dan keluarga saat mengetahui MA mengelaurkan kasasi yang memberatkan?
Cuma pasrah sama berdoa. Gimana kita juga sudah usaha.
• Eksekusi Ditunda, Baiq Nuril Belum Sepenuhnya Lega
• Ditanya Soal Anak Oleh Najwa Shihab, Baiq Nuril Terdiam Sambil Menahan Tangis
Selanjutnya, apa harapan anda lebih jauh, mengenai proses hukum anda?
Mudah-mudahan ada keadilan buat saya. Saya berharap, bisa bebas karena saya betul-betul tidak melakukan apa yang dituduhkan. Kalau saya yang ngetransfer, saya yang menyebarluaskan rekaman itu. Karena itu sama sekali tidak terbukti di Pengadilan Negeri Mataram saya tidak terbukti (tetapi Kasasi Mahkamah Agung menyatakan bersalah).
Apakah M, Kepala Sekolah yang mengadukan anda, pernah menghubungi anda atau pengacaranya, minta maaf misalnya karena kasus ini mencuat ke nasional?
Tidak pernah. Sejak kejadian tahun lalu, terakhir kami bertemu di persidangan. Kami tidak bertemu lagi sama sekali, komunikasi pun tidak pernah sama sekali. Tidak ada SMS atau WA sama sekali. Tidak ada kontak sama sekali.
Sebenarnya ada merasa senang, atau dalam hati, ada prihatin dan malu terhadap kondisi anda?
Kalau saya mau bilang prihatin iya memang. Tapi saya tidak mau mengasihani diri saya sendiri, karena orang-orang ternyata banyak yang mendukung saya dan orang-orang yang semangat mendukung saya, masa saya sendiri harus ngalah. Ya, saya harus bangkit harus semangat harus tegar.
Bagaimana perasaan anda saat ini, setelah kasus ini mencuat sampai ke Jakarta?
Ya itu tadi, berharap aja ada keadilan seadil-adilnya.
Terhadap rencana mengajukan Peninjaun Kembali ke Mahkamah Agung, apakah anda yakin akan bisa dikabulkan, mengingat Kasasi MA memberatkan anda padahal pada pengadilan negeri anda bebas?
Ini kan masih jalur hukum yang kita tempuh. Dan dari pengacara, kalau untuk urusan itu ya saya tidak tahu.
Lalu apakah akan mengikuti anjuran Presiden Jokowi agar anda mengajukan amnesti?
Itu pengacara saja. Saya berdoa dan pasrah dan terbaik aja lakukan.
Ngomong-ngomong keadaan ekonomi keluarga anda, sekarang bagaimana?
Ya karena anak tiga sekolah semua ya gali lubang tutup lubang.
Efek anak gimana? Setelah mendengar kasus ibunya?
Kebetulan kemarin minggu lalu, saya datang ke sekolahnya masing-masih untuk menjelaskan ke gurunya, terutama. Tapi untungnya anak-anak saya siap dengan keadaan ibunya seperti ini. Karena memang tahu ibunya itu tidak bersalah.
Anak terus mendukung?
Iya. Mungkin karena mereka masih kecil-kecil tapi kalau sekarsng mereka lebih dewasa. Tapi anak saya emamng alhamdulillah semuanya penurut. Jadi sejak kejadian ini merrka tambah sayang dan tambah penurut sekali. Itu salah satu hikmahnya dari kasus ini. Anak paling besar 16 tahun, besok Sabtu, ulang tahun.