Banjir di Bekasi

Cerita Polisi Evakuasi Korban Banjir di Pondok Gede Permai Bekasi: "Ada Balita 3 Bulan di Atap"

Di tengah proses evakuasi warga, ada seorang balita yang terjebak banjir di perumahan tersebut. 

Tangkapan layar Kompas TV
BANJIR DI BEKASI - Petugas menyelamatkan balita berusia 3 bulan yang terjebak di atap rumah Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi pada Selasa (4/3/2025). Kasilogmat Ditpolairud Baharkam Polri, AKBP Hendra CDS (baju biru) menjelaskan terkait evakuasi korban banjir di lokasi. 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Petugas gabungan masih melakukan evakuasi terhadap warga perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, yang terjebak banjir pada Selasa (4/3/2025).

Di tengah proses evakuasi warga, ada seorang balita yang terjebak banjir di perumahan tersebut. 

Seorang balita itu bersama korban banjir lainnya berada di sebuah atap rumah. 

Hal itu diceritakan oleh Kasilogmat Ditpolairud Baharkam Polri, AKBP Hendra CDS di lokasi banjir.

"Tadi balita berusia tiga bulan udah ada di atap. Kasihan juga. Jadi, kita bawa dulu keluar (selamatkan)," ujar AKBP Hendra CDS seperti dikutip Kompas TV. 

Hendra mengatakan banjir yang menggenangi perumahan tersebut luar biasa dalam. 

Bahkan, kedalaman ada yang mencapai 8 meter. 

Dengan kondisi seperti itu, perahu motor diperlukan untuk memudahkan proses evakuasi para korban banjir. 

Sebanyak 15 personel Polri dan tiga perahu motor dikerahkan ke lokasi perumahan tersebut. 

Dua perahu sudah berada di lokasi, satu menyusul.

"Kendalanya ini luar biasa dalam, kurang lebih 5 meter sampai 6 meter. Ada juga yang sampai 8 meter di bibir kali dan airnya pun deras. Jadi, untuk perahu karet harus standar 40 PK. Kalau kecil takut terbawa arus," katanya. 

Hendra mengatakan ada sekitar 1.000 warga yang terjebak banjir di dalam perumahan tersebut. 

Sebagian besar korban merupakan lansia dan balita. Sementara itu, ada tiga RW yang terdampak banjir, yakni RW 008, RW 009 dan RW 010. 

Sebelumnya diberitakan, perumahan Pondok Gede Permai tergenang banjir pada Selasa (4/3/2025) pagi. 

Dikutip dari Kompas TV, banjir disebabkan karena luapan dari Kali Bekasi karena tak mampu menahan debit air yang naik sejak pukul 03.00 WIB. 

Naiknya debit air di Kali Bekasi akibat kiriman dari Kali Cikeas dan Cilengsih. 

Berdasarkan pantauan reporter Kompas TV, Alexander Blegur pukul 06.39 WIB, area pintu gerbang atau gapura masuk perumahan tersebut sudah ketinggian air sudah mencapai satu meter. 

Akibatnya, arus lalu lintas ke perumahan tersebut sudah tidak bisa dilalui. 

Tampak sejumlah mobil warga perumahan terparkir di sepanjang jalan menuju pintu gerbang tersebut. 

Mobil-mobil itu sempat dievakuasi atau dipindahkan oleh warga dari rumah mereka setelah mendapatkan kabar akan ada banjir. 

Namun, kendaraan tidak bisa diselamatkan dan terendam banjir meski sudah dipindahkan. 

Pintu gerbang perumahan itu pun kini sudah ditutup oleh petugas Satpol PP dan Dishub. 

Ketinggian air diperkirakan lebih dari empat meter. Debit air sudah mencapai genteng rumah atau lantai dua rumah warga. 

Warga perumahan Pondok Gede Permai masih banyak yang terjebak di lantai dua rumah.

Dari penuturan warga, kondisi banjir tahun ini lebih parah ketimbang tahun 2020 yang lalu karena debit air di hulunya Kali Cikeas sudah mencapai 500 sampai 550 cm. 

Sejak pukul 04.00 WIB tadi, terpantau banyak warga yang sempat mengungsi tapi lebih banyak juga warga yang terjebak di rumah mereka lantaran air dengan cepat meluap dari aliran kali Bekasi

Warga yang terjebak meminta bantuan kepada petugas BPBD dan BNBP yang bersiaga di lokasi untuk bisa mengevakuasi mereka dari rumah. 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved