Ibu Menyusui tapi Tetap Puasa, Simak Hal Penting yang Harus Diperhatikan!
Tak jarang ibu menyusui tetap menjalani ibadah puasa saat ramadan tiba. Namun ini hal yang harus diperhatikan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Tak jarang ibu menyusui tetap menjalani ibadah puasa saat ramadan tiba.
Kendati demikian, ibu menyusui harus tetap menjaga pola makan yang seimbang dan cukup cairan saat berbuka dan sahur.
Hal ini diungkapkan Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci.
"Secara umum ketika ibu berpuasa, kebutuhan kalori, cairan, dan nutrisi meningkat. Jika ibu tidak cukup makan atau minum saat berbuka dan sahur, ini bisa mempengaruhi produksi ASI," katanya saat dihubungi, Kamis (13/3/2025).
Kualitas ASI tetap cenderung terjaga, namun kuantitasnya bisa berkurang jika ibu tidak cukup asupan kalori atau cairan.
"Komposisi dasar ASI (seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral) umumnya tetap stabil selama puasa. Namun, jika ibu kekurangan gizi atau cairan, ada kemungkinan perubahan kecil dalam kandungan nutrisi, seperti kadar lemak yang sedikit lebih rendah," lanjutnya.
Yuna melanjutkan, ASI akan tetap memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi, meskipun dalam kondisi tertentu.
Salah satu tantangan utama selama puasa bagi ibu menyusui adalah dehidrasi. Sebab, dehidrasi dapat memengaruhi produksi ASI.
"Makanya kenapa selalu disampaikan jika ibu menyusui akan berpuasa sebaiknya pastikan ketika sahur dan berbuka mendapatkan kalori yang cukup, khususnya sahur,"

"Gizi seimbang sesuai pedoman kemenkes. Saat sahur, pastikan ibu makan dengan porsi yang dapat memberikan energi tahan lama hingga waktu berbuka. Porsi sahur harus mencakup karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, dan sayuran atau buah," pungkasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.