Viral di Media Sosial
Dedi Mulyadi Dibuat Bingung Perilaku Warga Bekasi, Disebut Otoriter:Setelah Pegang Tangan Demokratis
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sempat disebut otoriter oleh Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah Tapi sikapnya mendadak berubah setelah salaman.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Namun sikap keras Canih begitu cepat berubah setelah Kang Dedi tiba-tiba menyebut akan mengganti kerugian para pemilik warung yang akan dibongkar.
Hal tersebut terjadi saat Canih menjumpai Dedi Mulyadi yang tengah berdampingan dengan Kapolres Bekasi dan Bupati Bekasi di tepi jembatan.
"Mohon izin bapak, ini (pembongkaran) tanpa pemberitahuan. Banyak warga yang rumahnya masih," ucap Canih belum selesai berbicara.
"Ya kita (bongkar) yang kosong pak," jelas Kang Dedi, dikutip dari YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL pada Jumat (14/3/2025).
"Kan banyak perkakas (yang belum dibereskan)," timpal Canih.
"Enggak, enggak. Saya bongkar yang kosong dulu pak, yang tidak berpenghuni," terang Dedi Mulyadi lagi.
Salah satu warga yang memiliki warung tanpa izin ikut protes di hadapan Dedi Mulyadi.
"Bapak punya izin dari mana bangun warung?" tanya Dedi Mulyadi.
"Saya memang tidak punya izin, dari masih kecil saya dibesarkan sudah punya warung pak," jelas warga.
"Bapak punya sertifikat gak?" tanya Kang Dedi lagi.
"Enggak pak, saya akui saya salah pak. Kan saya (korban) kebanjiran, habis rugi pak, mau lebaran. Alangkah baiknya yang masih ada saya fungsikan sebagai warung," terang warga lagi.
Dedi Mulyadi tak mau menunggu terlalu lama, karena dampaknya adalah banjir dan korbannya adalah masyarakat luas.
Karena kesal berdebat dengan warga, Dedi Mulyadi langsung berujar akan mengganti rugi semua barang yang masih ada.
"Udah deh, saya hitung saya bayar," tegas Dedi Mulyadi.
"Gini aja, saya hitung berapa materilnya saya bayar. Bapak jangan khawatir saya bukan pemimpin yang zalim. Per meter berapa bata berapa semennya saya bayar."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.