Kasus 3 Polisi Ditembak Mati Oknum TNI di Lampung, Diduga 'Tahu sama Tahu' Adanya Judi Sabung Ayam

Adrianus menduga kuat bahwa sebelumnya pernah terjadi interaksi antara polisi dan pihak-pihak yang terlibat dalam judi sabung ayam tersebut. 

|
(Tangkapan layar Nusantara TV dan Dok.polisi).
POLISI DITEMBAK TENTARA - Kriminolog UI, Adrianus Meliala menduga pihak polisi dan oknum TNI tahu sama tahu adanya judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Diduga polisi dari Polsek Negara Batin dengan oknum TNI di Way Kanan, Lampung, telah 'tahu sama tahu' terkait adanya judi sabung ayam di daerah tersebut. 

Sebelum terjadinya penembakan maut, polisi dan pihak-pihak yang terlibat dalam judi sabung ayam tersebut sempat melakukan interaksi. 

Hal itu diungkapkan oleh Kriminolog UI, Adrianus Meliala.

"Dengan kata lain, ini bukannya polisi tidak tahu apa yang terjadi, tidak mengenal apa yang terjadi. Mungkin juga sudah tahu bahwa di situ ada beking dan beking itu adalah aparat bersenjata seperti TNI," kata Adrianus seperti dikutip dari Nusantara TV yang tayang pada Rabu (19/3/2025). 

Ia menduga masalah mulai muncul tatkala pihak kepolisian mendapatkan perintah dari pusat untuk mengamankan situasi menjelang hari raya Idulfitri. 

Maka, pihak kepolisian langsung turun melakukan penggerebekan. 

Sementara di pihak lain, oknum TNI yang diduga membekingi judi sabung ayam tersebut merasa bahwa tak ada lagi harapan untuk berdialog dengan polisi. 

Oknum tersebut pun memutuskan untuk memberikan perlawanan. 

"Nah, nampaknya ini kemudian dibaca serius nih oleh pihak yang sebelah sana melihat sebuah suatu ancaman, bahwa ini akan membuat kepentingannya terusik."

"Ada juga mungkin dalam hal ini memakai pendekatan dari pihak pelaku mungkin tidak adil, kenapa lokasi sambung ayam kami diserbu polisi, sementara yang sebelah sana tidak. Maka timbul kemarahan dan memutuskan untuk menembak," jelasnya. 

Berdasarkan informasi yang diketahui Adrianus, oknum TNI tersebut tanpa ba-bi-bu langsung menembak ketiga polisi tersebut di bagian vital dan dengan jarak dekat. 

"Bayangkan ya, tembakan itu kelihatannya kalau lihat dari beberapa informasi itu tidak pakai ba bi bu itu, saat mereka turun dari mobil, langsung kemudian diadakan penembakan dari jarak dekat."

"Lalu arah tembakannnya fatal sekali di dahi ya, yang mana mengindikasikan ketidaksiapan dari anggota mengingat mereka baru saja datang, baru saja mulai untuk semacam pengusiran langsung mendapatkan serangan mematikan," katanya. 

Adrianus melihat ada kejanggalan terkait penembakan tanpa ba-bi-bu itu yang dilakukan pelaku.

"Jadi, menurut saya menarik nih untuk mengetahui kenapa si anggota ini memutuskan menembakkan sesuatu yang mematikan, padahal sebetulnya ada situasi mereka tahu sama tahu," pungkasnya. 

Kronologi penembakan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved