Sepi Pembeli, Tempat Makan di Bandara Halim Perdanakusuma Terpaksa Kurangi Pegawai

Para penyewa tenant tempat makan di area Bandara Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur mengeluhkan sepinya pembeli.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
SEPI PEMBELI - Area Bandara Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Rabu (19/3/2025). Para penyewa tenant tempat makan di area Bandara Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur mengeluhkan sepinya pembeli. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Para penyewa tenant tempat makan di area Bandara Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur mengeluhkan sepinya pembeli.

Penyewa tenant, Hanna mengatakan menjelang mudik hari raya Idulfitri 1446 Hijriah ini kondisi tempat usahanya sepi bahkan memaksanya melakukan pengurangan pegawai.

Padahal pada Ramadan di tahun-tahun sebelumnya, khususnya menjelang libur panjang dan mudik Idulfitri omzet tempat makan di Bandara Halim Perdanakusuma melonjak drastis.

"Penurunan jumlah pembeli ini sudah lama, dan bukan karena bulan puasa. Jauh sebelum bulan puasa juga sudah turun, 50 persen lah turunnya," kata Hanna di Jakarta Timur, Selasa (18/3/2025).

Menurutnya penyebab utama penurunan omzet karena jumlah penumpang yang melakukan perjalanan melalui Bandara Halim Perdanakusuma kini anjlok, tidak seramai dulu.

Hanya segelintir penumpang bersantap di tempat usahanya, sementara biaya sewa yang harus dia bayar justru naik sehingga memberatkan para penyewa di Bandara Halim Perdanakusuma.

Bahkan beberapa waktu lalu Hanna terpaksa mengurangi pegawai, dari yang awalnya mempekerjakan sebanyak19 pegawai kini menjadi hanya tersisa lima orang.

"Dulu saat Bandara masih dikelola AP (Angkasa Pura) penumpang banyak yang makan. Ibaratnya untuk makan itu harus gantian, antre. Sekarang boro-boro ada yang datang makan," ujarnya.

Hanna menuturkan meski Bandara Halim Perdanakusuma sudah direvitalisasi tapi jumlah penerbangan tetap tidak seramai dulu, hal ini yang paling dirasakan para penyewa tenant.

Menurutnya semenjak pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma tidak lagi ditangani Angkasa Pura II, jumlah penumpang dan penerbangan tidak mengalami kenaikan signifikan.

"Harapan kami pengelolaan dikembalikan ke Angkasa Pura, biar ramai seperti dulu. Sekarang katanya penumpang 10 ribu, tapi masa iya sehari 10 penumpang aja enggak makan," tuturnya.

Keluhan sepinya pembeli juga disampaikan penyewa tenant lain yang merasakan penurunan omzet 50 persen, bahkan belum lama ini mereka harus mengurangi jumlah pegawai.

Penyewa tenant, Evan menuturkan sepinya pembeli yang datang bersantap di Bandara Halim Perdanakusuma ini membuat mereka harus putar otak untuk mempertahankan usaha.

"Biasanya omzet normal bisa Rp20 juta sehari, sekarang paling Rp8-Rp9 juta sehari. Kalau saya lihat jumlah penumpang turun, dulu kan penumpang sekali turun banyak, sekarang enggak," kata Evan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved