Demo Tolak UU TNI dan Revisi UU Polri di Depan DPR RI, Massa Lebih Banyak 'Aksi' Dibanding Orasi

Mayoritas mengenakan pakaian hitam, massa aksi menggeruduk depan gedung DPR RI di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Senayan, Jakarta Pusat.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
DEMO DI DPR - Aksi massa yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Kamis (27/3/2025). Mereka menolak pengesahan UU TNI dan rencana revisi UU Polri. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Mayoritas mengenakan pakaian hitam, massa aksi menggeruduk depan gedung DPR RI di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Senayan, Jakarta Pusat.

Pantauan TribunJakarta.com, massa mulai berdatangan ke kawasan DPR sejak pukul 15.30 WIB.

Mereka datang secara bergelombang.

Aksi dimulai dengan orasi yang disampaikan beberapa perwakilan massa terkait tuntutan mereka dalam aksi hari ini.

Ada dua tuntutan utama yang mereka suarakan.

Pertama menolak pengesahan UU TNI. Kedua menolak pembahasan RUU Polri.

"Sudah banyak orang-orang yang tewas di bawah dua institusi ini. Tapi anehnya DPR dengan bodohnya memberikan kewenangan lebih kepada mereka," pekik salah satu massa yang berorasi.

Sebanyak empat oknum polisi melakukan aksi pungli bermodus meminta THR ke sejumlah hotel di Menteng. Aksi tersebut berhasil terbongkar dan kini ditangani Propam Polres Metro Jakarta Pusat. Oknum polisi tersebut meminta THR dengan modus partisipasi Lebaran untuk para anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Pegangsaan Polsek Metro Menteng.
Sebanyak empat oknum polisi melakukan aksi pungli bermodus meminta THR ke sejumlah hotel di Menteng. Aksi tersebut berhasil terbongkar dan kini ditangani Propam Polres Metro Jakarta Pusat. Oknum polisi tersebut meminta THR dengan modus partisipasi Lebaran untuk para anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Pegangsaan Polsek Metro Menteng.

Tak ada pengeras suara ataupun mobil komando yang membersamai aksi hari ini.

Orasi yang disampaikan pun tak berlangsung lama.

Sekira pukul 16.30 WIB, massa aksi yang jumlahnya sekira ratusan orang ini mulai menutup arus lalu lintas di jalan arteri dari arah Semanggi menuju Slipi sehingga kendaraan hanya bisa melintas di jalur Transjakarta.

Tak ada lagi orasi, massa aksi lebih memilih melakukan sejumlah 'aksi' di depan DPR RI.

Ada yang membentangkan spanduk berisi protes, mencoret tembok DPR, merusak besi pagar hingga membobok tembok pagar.

"Kami butuh solusi, bukan dwifungsi. Kembalikan TNI ke barak," begitu salah satu poster yang dibawa massa aksi.

"Marhaban ya melawan. JKT melawan DPR, tolak dwifungsi," tulisan di tembok pagar DPR yang dicoret menggunakan cat semprot.

Hanya dalam hitungan menit, sejumlah coretan berisi kritik dan hujatan sudah memenuhi area gerbang dan pagar pembatas jalan arteri dan tol.

Pukul 16.55 WIB, massa makin beringas.

Mereka menyalakan petasan dan mengarahkan ke arah polisi yang berjaga di dalam DPR.

Aksi massa yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Kamis (27/3/2025). Mereka menolak pengesahan UU TNI dan rencana revisi UU Polri.
Aksi massa yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Kamis (27/3/2025). Mereka menolak pengesahan UU TNI dan rencana revisi UU Polri. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Hal itu membuat jalur Transjakarta juga ikut ditutup.

20 menit kemudian atau di pukul 17.15 WIB, polisi membalas serangan dengan menggunakan water cannon ke arah massa.

Massa tak mundur, mereka tetap meneriakkan polisi.

Sebagian dari mereka ada yang membalasnya dengan melemparkan batu, menyalakan flare dan membakar kayu hingga asapnya membumbung tinggi.

(TribunJakarta)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved