Warga Bekasi Korban TPPO di Kamboja
Keluarga Pemuda Bekasi Terduga Korban TPPO di Kamboja Pasrah, Tak Tahu Caranya Menuntut Keadilan
Soleh Darmawan (24), pemuda asal Kota Bekasi tewas diduga jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Soleh Darmawan (24), pemuda asal Kota Bekasi tewas diduga jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.
Paman korban, Ateng mengatakan, pihaknya sampai saat ini pasrah menerima keadaan karena keterbatasan pengetahuan.
"Kalau untuk keadilan, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Karena keadaan dari keluarga kami ya, belum paham arti keadilan prosesnya gimana," kata Ateng, Selasa (1/4/2025).
Ateng berharap ada lembaga dan pemerintah yang membantu, agar keluarganya bisa memperjuangkan keadilan atas kematian Soleh yang misterius.
"Ya kami hanya pasrah. Dan mungkin nanti dari lembaga lain atau dari pemerintah. Terutama saya berharap pemerintah ini harus bergerak," ucap Ateng.
Kematian Soleh, lanjut Ateng, merupakan sinyal untuk pemerintah agar segera mengusut kasus dugaan TPPO melalui rekrutmen kerja operator judol.
"Artinya negara perlu mengusut. Jangan sampai warga kita, warga negara Indonesia ini, jangan sampai di negara lain. Seenaknya saja negara luar bisa begini," ucap Ateng.
Keluarga sampai saat ini masih dihantui tanda tanya.
Soleh berangkat ke luar negeri dalam keadaan sehat lalu pulang tinggal nama.
Tidak hanya itu, pada saat jenazah dipulangkan ke tanah air keluarga melihat ada luka di bagian perut sekitar posisi ginjal.
Hal ini yang memunculkan kecurigaan, Soleh meninggal tak wajar lalu ginjalnya diduga dijual.
"Tapi kalau dari kematian almarhum ini, saya mencurigakannya badan sehat dari rumah."
"Sampai di sana cuma 4 hari waktu dia sehatnya. Selanjutnya sakit sampai meninggal," ungkap Ateng.
Soleh dikabarkan bekerja di Kamboja sebagai operator judi online (judol).
Dia meninggal dunia pada 3 Maret 2025 setelah kurang lebih dua pekan di luar negeri.
Keluarga dibantu teman-teman Soleh mencari tahu keberadaan anak sulung dari tujuh bersaudara itu.
Sampai akhirnya KBRI di Kamboja memfasilitasi pemulangan jenazah pada 15 Maret 2025.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.