Macet Horor di Tanjung Priok

Penumpukan di NPCT 1 Biang Kerok Macet Ekstrem Jakut, KSOP Alihkan Bongkar Muat ke Terminal Lain

Sikapi kemacetan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok mengambil langkah pengalihan kegiatan ke terminal lain

|

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Kemacetan ekstrem yang belakangan terjadi di ruas jalan sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara terjadi akibat penumpukan aktivitas bongkar muat di terminal peti kemas New Priok Container Terminal One (NPCT 1).

Menyikapi situasi ini, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok mengambil langkah pengalihan kegiatan ke terminal lain untuk meredam kepadatan.

Kepala KSOP Utama Tanjung Priok M. Takwim Masuku mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan pengalihan atau shifting kegiatan bongkar muat dari NPCT 1 ke terminal lain.

"Kita akan melakukan, dimungkinkan untuk di-shifting ke terminal yang lain sehingga mengurangi kegiatan bongkar muat di NPCT 1," kata Takwim dalam konferensi pers di kantornya, Jumat sore.

Adapun pengalihan kegiatan bongkar muat itu akan diarahkan ke dua terminal utama lainnya di pelabuhan.

Keduanya yaitu Terminal Peti Kemas Koja dan Jakarta International Container Terminal (JICT).

"Untuk itu kami kedepan akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan receiving delivery di setiap terminal dengan parameter yang sudah ditentukan. Artinya parameter itu dimungkinkan untuk kegiatan dengan jumlah segitu bisa berlangsung secara normal di dalam terminal," katanya.

Diketahui, kemacetan ekstrem telah terjadi sejak Rabu (15/4/2025) malam dan masih berlangsung hingga Jumat (17/4/2025) sore.

Volume bongkar muat peti kemas di NPCT 1 yang membludak alias tak sesuai kapasitas normalnya membuat kendaraan angkutan barang banyak yang terpaksa menunggu antrean di ruas jalan akses ke pelabuhan.

Volume bongkar muat yang membludak ini juga berkaitan dengan kedatangan tiga kapal yang berbarengan ke terminal peti kemas itu.\

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved