Viral di Media Sosial
SOSOK 'Pemilik Wilayah' Paksa Pekerja Setop Bangun Pagar SD di Bekasi, Sang Panglima Pamer Amplop
Sosok pria mengaku 'pemilik wilayah' paksa pekerja hentikan pembangunan pagar SDN 01 Setialaksana, Kabupaten Bekasi. Sang Panglima pamer amplop.
TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap sosok pria berkaos hitam mengaku 'pemilik wilayah' yang memaksa pekerja menghentikan pembangunan pagar SDN 01 Setialaksana, Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pria itu dikenal sebagai Panglima Tebas sempat mengunggah segepok amplop di tangannya.
Dikutip dari Wartakota, sosok tersebut bernama Wardi.
Aksi Wardi viral dalam video yang menampilkan pria berkaos hitam mengaku sebagai anggota Karang Taruna setempat cekcok dengan salah satu kontraktor.
Video yang menampilkan kejadian tersebut diunggah akun Instagram jurnalperistiwa_official.
Pria tersebut mempertanyakan tidak dilibatkannya warga setempat dalam pembangunan pagar tersebut.
"Kerjaan lu kayak gitu, proyek APBN maupun APBD, minimal ada pemberdayaan," kata pria berkaos hitam, dikutip Kompas.com dari akun Instagram jurnalperistiwa_official, Jumat (18/4/2025).
Sang kontraktor yang mengenakan kemeja menyatakan, pihaknya sejak awal sudah melibatkan warga setempat.
Mendengar jawaban tersebut, pria berkaos hitam tetap mencecar sang kontraktor.
"Apa yang lu berdayakan di sini, keamanan aja kagak, di sini naruh material," kata pria berkaos hitam dengan nada tinggi.
Karena tak kunjung berkompromi, pria berkaos hitam pun memaksa agar proyek pembangunan pagar dihentikan.
Sang kontraktor pun protes. "Kalau memang pekerjaan ini dihentikan, disetop, mangga disetop. Dasarnya apa? Kejelasannya apa?" jelas sang kontraktor.
Pria berkaos hitam pun menyatakan bahwa alasan dirinya memaksa proyek dihentikan lantaran tidak dilibatkannya warga setempat.
"Itulah alasan gua yang pertama papan kegiatan lu kagak dipasang dari awal," tegas dia.
Dalam video lain, pria berkaos hitam mengaku sebagai "pemilik wilayah".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.