Pengamat Ungkit Sikap Jokowi Buat Polemik Ijazah Tidak Selesai: Tak Bisa Di-Delete Sebagai Presiden

Pengamat politik Adi Prayitno ungkit sikap Jokowi membuat kisruh persoalan ijazah tidak pernah selesai. Ini analisanya.

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Adi Prayitno melihat kisruh persoalan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi tidak pernah selesai.

Adi juga mengatakan kisruh ijazah Jokowi asli atau palsu tidak akan mengubah jabatan yang pernah diemban Jokowi.

"Tidak pernah akan bisa di-delete ataupun tidak bisa dibatalkan sebagai orang yang pernah menjadi presiden di Republik Indonesia dan tidak bisa dibatalkan sebagai mantan Gubernur Jakarta sekalipun tidak genap 5 tahun," kata Adi Prayitno dikutip dari Youtube Adi Prayitno Official pada Senin (21/4/2025).

Adi menyebutkan kisruh ijazah Jokowi merupakan peristiwa masa lalu. Ia meyakini persoalan ijazah tersebut tidak akan mengubah apapun saat ini.

Adi mempertanyakan sejumlah pihak dan tokoh yang kembali mempersoalkan keaslian ijazah Jokowi.

Kesimpulan sementara, lanjut Adi, kelompok yang mempertanyakan ijazah Jokowi bertujuan untuk merusak kredibilitas mantan Wali Kota Solo itu sebagai sosok yang pernah memimpin Indonesia.

"Pihak-pihak yang kembali mempertanyakan soal keaslian ijazah Jokowi tentu ingin menunjukkan kalau mereka bisa membuktikan ijazah Jokowi itu palsu. Ini adalah contoh pemimpin yang tidak baik bahwa ijazahnya palsu," kata Adi.

Adi pun menyinggung fakta politik serta hukum dimana Jokowi pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta serta Presiden RI.

Dimana, KPU akan menolak Jokowi saat akan berkontestasi dalam Pilkada atau Pilpres bila ijazahnya tidak benar. Terlebih, verifikasi dilakukan KPU mulai dari Solo hingga Pilpres.

"Pastinya sudah melalui verifikasi yang saya kira itu sudah valid dan sudah bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

KLIK SELENGKAPNYA: Simak Profil dan Harta Hakim PN Jakarta Pusat Ali Muhtarom Tersangka Suap Vonis Lepas KAsus ekspor CPO. Sidang Tom Lembong Kena Dampaknya.
KLIK SELENGKAPNYA: Simak Profil dan Harta Hakim PN Jakarta Pusat Ali Muhtarom Tersangka Suap Vonis Lepas KAsus ekspor CPO. Sidang Tom Lembong Kena Dampaknya.

Ia juga mengatakan Jokowi maju dalam Pilgub Jakarta melawan petahana Fauzi Bowo atau Foke.

"Kalau memang ijazah Pak Jokowi itu tidak benar, abal-abal, mungkin saat itu yang Jokowi yang diusung oleh Gerindra dan PDIP mungkin tidak akan lolos sebagai calon gubernur," katanya.

Hal yang sama terjadi saat Jokowi maju dalam Pilpres 2014. Jokowi saat itu berstatus bukanlah petahana. Selain itu, kata Adi, pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) telah bersuara bahwa ijazah tersebut resmi dikeluarkan universitas yang berlokasi di Yogyakarta. 

"Itu kan fakta yang tidak bisa dibantah bagi saya sekelas UGM kampus terbesar di Indonesia ketika mengeluarkan pernyataan itu ya," katanya.

Namun Adi juga mengungkit sikap Jokowi saat menerima demonstran di kediamannya.

Dimana, Jokowi mengaku tidak memiliki kewajiban untuk menunjukkan ijazahnya kecuali pengadilan yang memintanya.

Tetapi setelah menemui demonstran, Jokowi bertemu dengan awak media. Jokowi, kata Adi, menunjukkan ijazah SMA hingga S1.

Saat itu, Jokowi melarang media untuk mempublikasikan dan memfoto ijazah tersebut.

"Itulah yang kemudian kembali menjadi amunisi seakan-akan bahwa memang ada yang ditutup-tutupi. Kalau memang asli kenapa dilarang difoto, kalau memang valid dan betul lulusan UGM kenapa kemudian awak media dilarang untuk mempublikasikan," imbuhnya.

"Ketika dilarang difoto itu ijazah itu kan menambah amunisi betapa persoalan terkait dengan kekisruhan ijazah itu tidak tidak kunjung selesai," jelasnya. 

Respon Jokowi

Dikutip dari TribunSolo.com, ijazah Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo atau Jokowi tengah disorot.

Salah satu yang disoroti adalah Jokowi tak lagi memakai kacamata seperti foto di ijazahnya.

Padahal, dalam foto ijazah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang beredar, Jokowi terlihat memakai kacamata.

Kepada wartawan, Jokowi bercerita saat itu matanya mengalami minus. Namun setelah kacamatanya pecah, ia tidak mampu membeli yang baru.

Keaslian ijazah mantan Presiden RI itu sempat dipertanyakan oleh sejumlah pihak.

Salah satunya karena Jokowi terlihat mengenakan kacamata dalam foto ijazah, sementara kini ia tidak lagi memakainya.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi yang ditemui di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, pada Senin (16/4/2025), menjelaskan bahwa saat kuliah dulu dirinya memang berkacamata karena mengalami rabun jauh.

Tetapi, setelah kacamatanya pecah, ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli pengganti.

Meski begitu, Jokowi tidak merinci lebih lanjut mengenai seberapa besar minus matanya saat itu, maupun kapan tepatnya kacamata tersebut pecah.

"Kacamata saya pecah, tidak mampu beli lagi dulu," ujar Jokowi kepada wartawan.

Sebelumnya, Jokowi memang menunjukkan ijazah aslinya di depan awak media pada Rabu (16/4/2025).

Momen ini berbarengan saat ada sekelompok warga yang mendatangi rumahnya dan meminta melihat ijazah itu. 

Jokowi melalui ajudannya mempersilahkan para awak media masuk ke kediaman sekitar pukul 09.00 WIB.

Di situ para awak media dipersilakan duduk dan berbincang santai.

Ia pun menunjukkan ijazah yang kini sedang digugat. Bahkan ijazahnya dari SD hingga kuliah ditunjukkan.

Ijazah tersebut masih dalam kondisi baik dan terawat.

Menurut pandangan TribunSolo.com ijazah yang ditunjukkan Jokowi mirip dengan foto yang diunggah Politisi PSI Dian Sandi Utama di platform X.

Pada momen tersebut Jokowi tetap menerima keempat perwakilan kelompok massa karena ingin bersilaturahmi.

Namun, ia menolak menunjukkan ijazah di hadapan mereka karena ia merasa tak memiliki kewajiban.

Selain itu, keempat orang ini juga tidak memiliki wewenang untuk meminta menunjukkan ijazah.

“Ya alhamdulillah sudah saya terima tadi di dalam rumah. Dan apa pun beliau ingin silaturahmi tentu saya terima dengan baik. Kemudian yang kedua beliau mau meminta untuk bisa saya menunjukkan ijazah asli saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya untuk menunjukkan kepada mereka. Dan juga tidak ada kewenangan mereka untuk mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang dimiliki,” jelasnya.

Menurutnya, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memberikan penjelasan yang gamblang, bahwa ia secara sah lulus dari Fakultas Kehutanan.

“Jadi sudah sangat jelas kemarin di UGM sudah memberikan penjelasan gamblang dan jelas,” tuturnya. (TribunJakarta.com/TribunJakarta)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved