Memahami Diabetes Sebagai Penyakit Kronis, Haus dan Lapar Berlebihan Bisa Jadi Gejala!

Memahami Diabetes Sebagai Penyakit Kronis, Haus dan Lapar Berlebihan Bisa Jadi Gejala

Ace Maxs
ILUSTRASI DIABETES - Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam darah. Selain sering buang air kecil, haus dan lapar yang berlebihan juga bisa jadi gejala. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Penyakit diabetes masih banyak dialami oleh masyarakat di Indonesia.

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam darah.

Menurut data International Diabetes Federation (IDF), tahun 2021 Indonesia berada di urutan kelima dunia dengan kasus diabetes terbanyak, sebanyak 19,5 juta.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik Endokrin dan Diabetes dari Eka Hospital BSD, Sidartawan Soegondo menjelaskan diabetes umumnya tidak dapat disembuhkan.

Parahnya diabetes juga sering disebut sebagai ibu dari segala penyakit.

Hal ini karena diabetes memiliki banyak risiko komplikasi yang bisa ditimbulkan.

"Pada orang dewasa, kadar gula darah normal saat puasa adalah di bawah 100 mg/dL atau memiliki nilai HbA1C di bawah 5,7 persen,"

"Glukosa yang terus berada dalam aliran darah akan terus terbawa ke seluruh organ dan dapat merusak pembuluh darah dan organ sehingga akan menyebabkan komplikasi," kata dia dihimpun dari keterangan pers, Eka Hospital.

Walau demikian, pola makan, gaya hidup, dan pengobatan yang tepat bisa mengendalikan kadar gula darah tersebut. 

Bila diabetes terkontrol, dapat mencegah komplikasi yang mungkin timbul.

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat diabetes, antara lain:

  • Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), seperti serangan jantung, stroke, dan aterosklerosis.
  • Diabetik neuropati, yaitu kerusakan saraf akibat diabetes yang ditandai dengan sensasi kesemutan, mati rasa, atau terbakar. Biasanya biasanya bermula di ujung jari kaki dan tangan.
  • Disfungsi ereksi, akibat kerusakan saraf yang berada di penis.
  • Nefropati diabetik, yaitu kerusakan ginjal yang terjadi akibat rusaknya pembuluh darah dan sistem saraf di glomerulus dan menyebabkan fungsi filtrasi ginjal gagal.
  • Retinopati diabetes, yaitu kerusakan saraf yang mata yang terjadi akibat diabetes dan dapat berujung pada kebutaan.
  • Penyakit pembuluh darah tepi, penyumbatan pada pembuluh darah yang biasanya terjadi pada pembuluh darah kaki akan menyebabkan aliran darah yang buruk pada kaki sehingga jika terjadi luka, penyembuhan jaringan akan terhambat dan jika terjadi terus menerus akan mengakiatkan kematian jaringan. Hal ini bisa berujung pada amputasi kaki.
  • Masalah kulit. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan Anda juga memiliki masalah pada kulit, termasuk di area kelamin. Infeksi jamur adalah yang paling sering terjadi.
  • Penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer terjadi karena diabetes tipe 2 yang tidak dikendalikan dapat merusak saraf di otak.

Sering haus dan lapar bisa jadi gejala 

Lebih lanjut, Dokter Sidartawan Soegondo pun memaparkan beberapa gejala yang mungkin terjadi.

Apabila Anda memiliki faktor risiko diabetes seperti kelebihan berat badan, riwayat diabetes dalam keluarga, atau pola makan yang tidak sehat, Anda perlu mewaspadai beberapa gejala diabetes termasuk diantaranya haus yang berlebihan dan mulut kering, selalu merasa lapar, dan sering buang air kecil.

Selain itu, beberapa gejala lain bisa  meliputi:

  • Mengalami penurunan berat badan tanpa sebab
  • Kelelahan
  • Kesemutan atau mati rasa pada jari tangan dan kaki
  • Luka yang sulit sembuh
  • Infeksi jamur pada kulit dan kelamin yang berulang

Apabila Anda mencurigai gejala tersebut, atau tidak mengalaminya namun mempunyai riwayat diabetes, Anda mungkin perlu melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis awal penyakit diabetes.

Pemeriksaan yang bisa dilakukan yakni pemeriksaan gula darah rutin, yang meliputi:

  • Tes HbA1C
  • Tes gula darah puasa
  • Tes gula darah sewaktu
  • Tes gula darah 2 jam setelah makan

Apabila dokter telah mendiagnosis Anda memiliki diabetes, maka jangan lupa untuk melakukan kontrol secara rutin meskipun jika kadar gula darah sudah berangsur normal.

Ikuti selalu saran dokter terkait pengendalian diabetes, sebab ini adalah kondisi kronis yang membutuhkan perhatian medis secara berkelanjutan.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved