Aksi Maling Pelat Besi JPO dan Kolong Tol Jakarta, Kepergok Malah Melotot Sampai Mau Keroyok Aparat

Aksi maling pelat besi JPO dan kolong tol Tanjung Priok meresahkan warga. Nekat beraksi siang hari. Maling melotot sampai mau keroyok aparat.

TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO/KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU
PELAT BESI TOL DAN JPO DICURI - Kolase pencurian pelat besi. Warga menunjukkan salah satu bagian pelat besi yang dicuri dari kolong Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono di wilayah Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (23/4/2025). Pencurian pelat besi telah terjadi berulang kali di kolong tol itu. Anak tangga JPO di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang sempat dicuri maling sudah diperbaiki. Maling besi nekat beraksi meski kepergok warga. 

Dari tempat itulah, ia menyaksikan sebuah drama suram tentang kejahatan yang tak lagi bersembunyi dalam gelap.

Pencurian pelat besi ini bukanlah aksi sembunyi-sembunyi. Mereka disebut memilih waktu siang menjelang adzan Dzuhur untuk beraksi. 

“Kalau siang itu bentar lagi Dzuhur,” ujarnya. 

Di waktu itu, bunyi palu dan linggis bersahut-sahutan dengan suara lalu lintas dari atas. 

Ketika pelat-pelat besi berhasil dicongkel dari langit-langit kolong tol, bunyinya menghantam tanah dengan dentuman yang cukup untuk membuyarkan tidur siang warga. 

Pencurian pelat ini tidak hanya mencuri barang, tapi juga rasa aman warga. Hilangnya pelat besi membuat struktur beton di atasnya semakin terekspos.

Bagi Muin dan warga lain, itu adalah ancaman laten. Kecemasan itu semakin membesar ketika pada Rabu (16/4/2025), kolong tol itu dilalap api. 

Muin meyakini kebakaran itu berkaitan dengan pelat yang dicuri. "Karena bisa jadi kebakaran kemarin karena adanya pencurian pelatnya, karena kan itu ada bekas lemnya, kena panas mencair makanya kebakar," ucap Muin. 

Dalam satu kejadian, seorang pencuri berhasil ditangkap aparat, tetapi justru melawan aparat.

 "Dulu, pernah satu ketangkap. Puluhan orang menyerang membawa sajam," ungkap Muin. 

Penegak hukum pun terdesak. Bahkan, sempat ada upaya pengeroyokan terhadap petugas. 

 "Petugas di sini aja pernah mau dikeroyok itu pernah kejadian. Akhirnya, dilepas lagi (pelaku) sama busernya," tutur Muin. 

Dalam kondisi seperti itu, bukan hanya pelat besi yang raib, tapi juga wibawa hukum. Kini, warga pun hanya bisa menyaksikan, sambil menyimpan kekhawatiran suatu hari beton tol yang berdiri di dekat sekitar mereka akan menjadi simbol kealpaan yang nyata.

Sedangkan, Jaya, warga penghuni kolong tol adalah orang yang memergoki para pelaku pencurian itu.

Menurut Jaya, pada Kamis dinihari, terdengar suara berisik dari salah satu sudut di kolong tol. Karena penasaran, ia pun mendatangi sumber suara.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved