Apakah Kompres Kol Efektif Mengurangi Nyeri saat Payudara Mengalami Pembengkakan? Simak Faktanya

Kompres kol sering menjadi salah satu alternatif yang digunakan saat payudara ibu menyusui mengalami pembengkakan.

Freepik
ILUSTRASI IBU MENYUSUI - Kompres kol sering menjadi salah satu alternatif yang digunakan saat payudara ibu menyusui mengalami pembengkakan. Apakah efektif? 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kompres kol sering menjadi salah satu alternatif yang digunakan saat payudara ibu menyusui mengalami pembengkakan.

Namun apakah cara ini efektif saat digunakan?.

Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci mengatakan cara ini justru lebih efektif untuk mengurangi rasa nyeri.

"Kompres  kol itu lebih efektif untuk mengurangi bengkak dan rasa nyeri, bukan langsung mengatasi sumbatan saluran ASI-nya. Jadi fungsinya lebih ke mengurangi inflamasi dan rasa tidak nyaman," jelasnya kepada Tribun Jakarta, Senin (28/4/2025).

Sebab memang ada beberapa faktor penyebab pembengkakan ini bisa terjadi.

Seperti pelekatan yang kurang optimal sehingga tidak bisa mengosongkan payudara secara efektif.

Kemudian jeda menyusui yang terlalu lama juga menjadi satu diantaranya.

Sehingga penggunaan kompres kol yang menggunakan daun kol dingin sering menjadi solusinya.

lihat fotoKLIK SELENGKAPNYA: Ibu dan Anak Warga Cikarang Merasa Miskin Tetapi Ngotot Mau Perpisahan Sekolah Biaya Rp 1,2 juta. Rumah Ibu itu di Cikarang Digusur Lantaran Berada di Bantaran Kali Bekasi. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Beri Kritikan.
KLIK SELENGKAPNYA: Ibu dan Anak Warga Cikarang Merasa Miskin Tetapi Ngotot Mau Perpisahan Sekolah Biaya Rp 1,2 juta. Rumah Ibu itu di Cikarang Digusur Lantaran Berada di Bantaran Kali Bekasi. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Beri Kritikan.

"Bisa juga adanya tekanan pada payudara karena pemakaian bra yang terlalu ketat, tidur tengkurap atau miring menekan payudara atau gendongan bayi atau tas berat yang menekan dada. Banyak si faktornya (pembengkakan payudara) bisa juga karena penyapihan yang mendadak, produksi ASI berlebih dan stres pada ibu," pungkasnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved