Akan Dibangun Flyover di Latumenten Jakbar, DPRD DKI Kenneth: Semoga Dapat Mengurai Kemacetan
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI P Hardiyanto Kenneth mendorong pembangunan Flyover Latumenten Jakarta Barat agar bisa segera terealisasi.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mendorong pembangunan Flyover Latumenten Jakarta Barat, agar bisa segera direalisasikan.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang disebabkan perlintasan sebidang jalan dan rel kereta api.
Menurutnya, pembangunan flyover dua arah di jalan Latumenten dan Satria Raya, Jakarta Barat, ini merupakan solusi paling efektif untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
Ia pun meminta kepada Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta segera memasukkan ke dalam program prioritas pembangunan infrastruktur agar tahun ini bisa langsung di kerjakan.
"Saya mendorong agar pembangunan Flyover Latumenten agar bisa segera direalisasikan pada tahun ini," ujar Kenneth dalam keterangannya, Minggu (4/5/2025).
"Proyek tersebut merupakan langkah positif yang perlu didukung bersama. Kegiatan tersebut merupakan permohonan Masyarakat, dari Kegiatan Reses (Serap Aspirasi Masyarakat) yang saya laksanakan pada 2 tahun yang lalu tepatnya pada 2023 akhir, dan saat ini akhirnya bisa terlaksana," sambungnya.
Pria yang akrab disapa Bang Kent itu menilai, pembangunan flyover ini sangat diperlukan untuk mengatasi perlintasan sebidang jalan dan rel kereta api.

Saat kereta api melintas, kendaraan bisa sampai mengular hingga ratusan kilometer, bahkan tak jarang menyebabkan keterlambatan aktivitas warga dan layanan darurat seperti ambulans atau pemadam kebakaran.
"Setiap pagi dan sore hari pengendara pasti terjebak macet di perlintasan kereta api, khususnya di daerah Latumenten dan Jalan Satria Raya, Jakarta Barat," katanya.
"Kalau keretanya datang dua kali berturut-turut, bisa setengah jam dan sampai satu jam pengendara baru bisa lewat, karena perlintasan di Latumenten sangat aktif, dan di anggap sangat mengganggu aktivitas mobilitas pengendara," beber Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu.
Menurutnya, flyover sudah menjadi kebutuhan mendesak di kota-kota dengan perlintasan kereta api aktif.
"Jika tidak segera dibangun, dampaknya akan terus meluas, termasuk terganggunya aktivitas ekonomi," ujarnya.
Kent pun mengakui, dirinya sudah melakukan survey di lapangan terkait kegiatan program pembangunan jalan layang dua arah yang melewati pintu kereta api Satria Raya dan Latumenten Raya, Jakarta Barat.
"Wilayah yang akan dibangun jalan layang dua arah ini memang menjadi langganan macet setiap hari, dari waktu pagi berangkat kantor dan jam pulang kantor," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.