Dedi Mulyadi Bongkar Alasan Selama Tiga Jam Sombong, Tidak Boleh Diganggu Sampai Ada yang Dimarahi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan jawaban saat ditanya kapan dirinya sombong. Ada waktu dirinya tak bisa diganggu bahkan ada yang dimarahi.

Youtube KDM Channel/Layar Tangkap Instagram @dedimulyadi71
BONGKAR ALASAN SOMBONG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan jawabannya saat ditanya kapan dirinya sombong. Ada waktu dirinya tak bisa diganggu bahkan ada yang dimarahi. 

"Assalamualaikum, sampurasun, wilujeng enjing wargi Jabar semoga sehat selalu," kata Dedi Mulyadi.

KLIK SELENGKAPNYA: Jubir GRIB Jaya Razman Arif Nasution heran Dedi Mulyadi sinis ke GRIB JAYA. Razman curiga Dedi ingin membranding sebagai tokoh paling anti premanisme. Padahal, kata Razman, Dedi tahu bahwa Hercules kenal dengan pemimpin bangsa saat ini.
KLIK SELENGKAPNYA: Jubir GRIB Jaya Razman Arif Nasution heran Dedi Mulyadi sinis ke GRIB JAYA. Razman curiga Dedi ingin membranding sebagai tokoh paling anti premanisme. Padahal, kata Razman, Dedi tahu bahwa Hercules kenal dengan pemimpin bangsa saat ini.

"Biasa pagi ini sudah berkeringat, matahari bersinar dengan kuat, padi sudah mulai mekar berkat perjuangan orang yang kerja di sawah saya tiada henti siang dan malam. Dan kita sudah tidak berhitung lagi biaya yang dikeluarkan. Yang penting padi ini bisa mekar dan dipanen pada waktunya," kata Dedi Mulyadi.

Ia lalu berbicara mengenai aksi premanisme berbaju ormas.

"Saya mau ucapkan terima kasih, rasa hormat yang tinggi buat Pak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto yang dengan tegas, memberantas premanisme dan preman yang seringkali berbaju ormas," katanya seperti dikutip dari Instagramnya pada Senin (12/5/2025). 

Menurut Dedi, dukungan penuh Prabowo dan pemerintah ini akan membuat iklim berinvestasi membaik. 

Pasalnya, saat ini pengusaha yang berinvestasi di Jawa Barat 'terusik' dengan kehadiran preman berbaju ormas. 

Mereka terus diganggu dan tak pernah bercerita ke luar karena takut dengan ancaman para preman. 

Karena kondisi 'horor' itu lah, banyak pengusaha yang kabur dan ogah menanamkan modalnya di Jawa Barat.

"Para pengusaha ini banyak yang hari ini terintimidasi, dia tidak mau bercerita ke luar tapi dalam setiap waktu dia harus memberikan konsensi baik uang, pekerjaan maupun produksi, ini yang terjadi dan mereka tidak mau bercerita ke luar," katanya. 

Ia pun mendorong kepada para pengusaha untuk tidak takut melaporkan jika diusik oleh preman-preman berkedok ormas. 

Hal itu diharapkan agar iklim produksi di Indonesia tidak terganggu, baik produksi skala UMKM maupun perusahaan besar yang menjadi penggerak ekonomi. 

"Saya sejak lama selalu memberikan supporting pada industri yang ada di Indonesia, para pedagang dimanapun berada untuk memiliki rasa nyaman," katanya.  

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved