Viral di Media Sosial

Adhel Setiawan Laporkan Dedi Mulyadi Ke Komnas HAM, Emak-emak: Gak Langgar HAM, Malah Dikasih Ilmu

Menurut Adhel, memasukkan siswa ke barak militer malah membuat anak distigma buruk di mata masyarakat setelah mereka keluar. 

|
Tangkapan YouTube KDM Channel dan Catatan Demokrasi TV One
DEBAT BARAK MILITER - Wali murid, Adhel Setiawan, mengkritisi kebijakan barak militer untuk siswa nakal yang digagas Dedi Mulyadi. Namun, emak-emak asal bekasi mendukung program tersebut. (Tangkapan YouTube KDM Channel dan Catatan Demokrasi TV One). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Wali murid asal Babelan, Kabupaten Bekasi, Adhel Setiawan melaporkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) imbas gebrakannya memasukkan siswa nakal ke barak militer. 

Menurut Adhel, memasukkan siswa ke barak militer malah membuat anak distigma buruk di mata masyarakat setelah mereka keluar. 

Namun, emak-emak asal Bekasi, Sofiyah, berpandangan lain. 

Menurutnya, justru anak yang nakal mendapatkan pembinaan dan pendidikan yang lebih bagus ketimbang sekolah pada umumnya. 

Adhel mengatakan militer difungsikan untuk menjaga pertahanan dan keamanan. 

Ia melihat anak-anak yang dididik melalui pendekatan secara militeristik tidak tepat. 

"Sekarang anak dilatih dalam barak militer dengan stigma anak nakal, ketika keluar dari barak militer, dicap anak nakal. Oh, ini alumni barak militer, sudah nakal dilatih dengan cara militer lalu diterjunkan kembali ke masyarakat, orang tua dan negara," ujarnya seperti dikutip dari Catatan Demokrasi yang tayang pada Selasa (13/5/2025). 

Menurutnya, meskipun siswa tersebut telah 'lulus' dari barak militer, stigma anak nakal itu tak akan hilang. 

Justru, stigma tersebut tetap melekat meski mereka sudah kembali ke masyarakat. 

Hal ini lah yang dianggap Adhel sebagai sebuah kejahatan terhadap anak. 

"Apa yang dialami oleh anak, manusia sebagai subjek distigma sebagai anak nakal, alumni barak militer, yang dikembalikan kepada masyarakat, pasti lingkungan akan 'Wah, ngeri nih, alumni barak militer nih anak nakal', stigma ini saya melihat sebuah kejahatan terhadap anak."

"Nah, ini lah yang saya laporkan ke Komnas HAM, di samping itu kebijakan ini tidak ada dasar hukumnya," ujarnya. 

Didebat emak-emak

Namun, Sofiyah memiliki opini yang berbeda. 

Ia mengatakan kebijakan tersebut tidak melanggar hak asasi manusia. 

Sebaliknya, program itu justru baik untuk membentuk karakter anak. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved