Viral di Media Sosial

Adhel Setiawan Laporkan Dedi Mulyadi Ke Komnas HAM, Emak-emak: Gak Langgar HAM, Malah Dikasih Ilmu

Menurut Adhel, memasukkan siswa ke barak militer malah membuat anak distigma buruk di mata masyarakat setelah mereka keluar. 

|
Tangkapan YouTube KDM Channel dan Catatan Demokrasi TV One
DEBAT BARAK MILITER - Wali murid, Adhel Setiawan, mengkritisi kebijakan barak militer untuk siswa nakal yang digagas Dedi Mulyadi. Namun, emak-emak asal bekasi mendukung program tersebut. (Tangkapan YouTube KDM Channel dan Catatan Demokrasi TV One). 

Adhel beralasan militer tak semestinya turut campur tangan dalam pembinaan terhadap seorang anak karena bertentangan dengan Undang Undang Dasar 1945. 

Anak yang 'sulit diatur' seharusnya diurus dan dibina oleh orang tua dan negara. 

"Berarti negara dan orang tua, bukan tugas militer," kata Adhel. 

"Nah, negara itu kan identiknya sama pemimpin, mungkin dengan jalannya pemikiran Pak Dedi Mulyadi itu sebagai seorang pemimpin mengatasinya caranya dengan seperti itu pak," balas Sofiyah.

Lapor Komnas HAM

Adhel Setiawan, melaporkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait program pengiriman siswa ke barak militer.

Laporan itu dilakukan Adhel bersama kuasa hukumnya, Rezekinta Sofrizal, pada Kamis (8/5/2025).

"Pelaporan tersebut sebagai bentuk protes atas kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menempatkan anak-anak bermasalah di barak militer," kata Adhel di Babelan, Senin (12/5/2025).

Menurut Adhel, terdapat pelanggaran HAM dalam kebijakan Dedi Mulyadi yang menempatkan anak sebagai obyek di lingkungan militer dengan dalih pembentukan karakter.

Ia menegaskan, anak-anak, meskipun berperilaku nakal, seharusnya dibimbing oleh orangtua, guru, maupun pemerintah, bukan oleh aparat militer.

Pertanyakan transparansi

Adhel juga mempertanyakan metode pendidikan yang diterapkan selama siswa mengikuti program barak militer.

Ia menilai, metode pelatihan yang dijalankan tidak transparan.

"Metode pelatihannya seperti apa? Terus siapa yang memberikan pelatihannya? Kita kan tidak tahu, ini semua gelap," ucap dia. Ia menilai kebijakan Dedi mengenai pengiriman siswa nakal ke barak militer merupakan program putus asa. "Saya melihat kebijakan KDM ini adalah kebijakan putus asa sebetulnya," ungkap Adhel.

"Tujuan pendidikan itu kan dalam rangka memanusiakan manusia. Seharusnya anak-anak nakal itu diajak bicara, didengarkan apa kemauan mereka. Itu tugas orangtua dan guru, bukan tugas militer," kata dia.

"Sepertinya Pak Dedi Mulyadi ini enggak mengerti atau enggak paham tentang falsafah pendidikan," tambah dia.

Sosok Adhel

Dikutip dari TribunJabar, Adhel merupakan seorang pengacara yang tergabung dalam tim Defacto & Partners Law Office.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved