Jauh-jauh dari Bali ke Jakarta Ikut Demo Ojol, Driver: Nggak Mau Jadi Budak Aplikator
Driver ojol bernama Fadil jauh-jauh dari Bali ke Jakarta ikut demo ojek online. Ia mengaku tidak mau menjadi budak aplikator.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Para pengemudi ojek online (ojol) demo besar-besaran di sekitar kawasan Patung Kuda Arjunawiwaha, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).
Mereka datang dari berbagai daerah. Tak cuma di sekitar Jabodetabek, massa ojol juga banyak yang datang dari luar Jakarta.
Fadil salah satunya, pria yang sudah sejak 2017 silam menjadi driver ojol ini datang dari Bali.
Ia mengaku sengaja datang ke Jakarta untuk bersatu dengan komunitas ojol lainnya yang hari ini menggelar aksi unjuk rasa.
“Saya sampai Jakarta kemarin Sabtu, ke sini pakai duit sendiri supaya semua daerah bisa kumpul di sini,” ucapnya.
Hal ini disampaikan Fadil bukan tanpa alasan, sebab potongan yang diberlakukan oleh pihak aplikator cukup besar.
Ia pun berharap pihak aplikator mau mendengar keluh kesah para pengemudi ojol dan menurunkan besaran potongan.
“Suka enggak sesuai, misalnya tarif yang dibayar pelanggan Rp20 ribu, tapi yang kami dapet cuma Rp 7.000. Harapannya sih bisa kayak awal-awal ngojol dulu, enggak ada potongannya atau kalau enggak 5 persen lah,” ujarnya.
Tak hanya itu, para pengemudi ojol ini juga mengeluhkan layanan Paket Hemat yang diterapkan oleh aplikator.
Meski layanan tersebut bersifat tak wajib, namun pengemudi ojol yang tidak berlangganan layanan tersebut akan sulit mendapatkan orderan.
Dalam sehari, mereka rata-rata hanya diberikan tiga sampai lima orderan saja.
Sedangkan bila berlangganan layanan itu, meski orderan lancar namun mereka harus membayar layanan sebesar Rp10 ribu untuk 10 kali orderan.
Hal-hal inilah yang kemudian mendorong Fadil berangkat ke Jakarta untuk ikut bergabung dengan teman-teman seperjuangannya yang menggelar aksi demo di sekitar kawasan Patung Kuda.
“Kami enggak mau jadi budak aplikator,” kata Fadil.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.