Dedi Mulyadi Sampai Jual 4 Sapi Demi Bonus Pemain Persib, Tapi Ogah Carikan Investor Buat Persikas

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menunjukkan perbedaan sikap terhadap Persib Bandung dan Persikas Subang.

Dedi Mulyadi (Dokumentasi Biro Adpim Jabar) Logo Persib dan Persikas (Wikipedia)
BEDA SIKAP DEDI - Kolase foto Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan logo Persib Bandung serta Persikas Subang. Dedi berbeda sikap ke Persib dan Persikas. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menunjukkan perbedaan sikap terhadap dua klub sepak bola di wilayahnya, yakni Persib Bandung dan Persikas Subang.

Kepada Persib, Dedi sampai menjual sapinya demi memberi bonus kepada para pemain Persib yang baru saja juara Liga 1 2024-2025.

Di sisi lain, Eks Bupati Purwakarta itu ogah mencarikan investor untuk Persikas yang tengah dirundung masalah keuangan.

Jual 4 Sapi Demi Persib

JUmlah sapi yang dikjual Dedi Mulyadi sampai empat ekor, masing-masingnya seharga Rp 50 juta.

Politikus Gerindra itu juga memakai tabungan pribadi untuk memenuhi janji bonus RP 1 miliar kepada klub kebanggaan Bobotoh.

"Uangnya jelas, saya ambil tabungan Rp 800 juta, kemudian saya lagi jual-jual sapi, hari ini lagi laku Rp 50 juta kali empat, jadinya Rp 200 juta. Halal," ucap Dedi di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (26/5/2025).

Selain itu, Dedi Mulyadi pun menegaskan dirinya tidak mewajibkan pejabat maupun ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk ikut urunan atau menyumbang bonus bagi Persib Bandung.

Menurut Dedi, sumbangan dari pejabat harus bersifat sukarela dan tidak boleh menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Ia pun sudah mengingatkan Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, untuk memastikan hal ini dipatuhi seluruh elemen birokrasi di Pemprov Jabar. 

"Saya wanti-wanti ke Sekda tidak boleh melanggar. Kalau melanggar, lebih baik tidak usah,” ujar mantan Bupati Purwakarta itu.  

Dedi menegaskan, pejabat yang hendak menyumbang dipersilakan asalkan dana yang diberikan berasal dari kantong pribadi. 

"Sebenarnya itu sangat mudah karena jumlahnya sangat banyak kalau ada pejabat struktural dan fungsional ada 300 saja itu nilainya tidak terlalu besar," kata Dedi Mulyadi dikutip dari instagram pribadinya.

"Tetapi saya juga sudah menyampaikan pada Sekretaris Daerah apabila keberatan dan menggangu kinerja dan keuangan pribadinya, tidak mesti dilaksanakan toh saya sudah memberikan bantuan hari kemarin dan itu adalah atas nama warga Jawa Barat," sambungnya.


Sebelumnya, Dedi mengumumkan total bonus untuk Persib ialah Rp 2 miliar. Jumlah itu terdiri dari Rp 1 miliar dari dirinya pribadi dan Rp 1 miliar dari para pejabat Pemprov Jabar secara sukarel, tanpa menggunakan APBD.

"Nyumbang uang pribadi ya enggak apa-apa. Itu sukarela saja, yang suka sama Persib nyumbang, tetapi uangnya harus pribadi. Misal dapat tunjangan, kemudian karena cinta Persib tunjangannya disumbangkan, tetapi sukarela, tidak boleh ada paksaan," katanya. 

Ogah Carikan Persikas Investor

Sementara itu, Dedi ogah mencarikan investor untuk menyelamatkan Persikas Subang.

Mulanya, para suporter Persikas Subang mendatangi kediaman Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan untuk meminta maaf dan meminta bantuan.

Permintaan maaf disampaikan para suporter karena dianggap mengganggu acara “Nganjang ka Warga” yang digelar di Sukamandi, Ciasem, Rabu (28/5/2025) malam.

Saat Dedi di atas panggung, suporter Persikas membentangkan spanduk dan mengganggu jalannya acara.

Ulah suporter membuat Dedi murka saat itu hingga berdiri dan berteriak.

Selain maaf, para suporter itu meminta bantuan kepada Dedi Mulyadi untuk bisa memfasilitasi modal atau mencari investor untuk mendukung pembiayaan Persikas di Liga 2.

"Kami berharap pak Gubernur bisa mencari investor untuk Persikas," ujar seorang Koordinator Lapangan Suporter Persikas, Rizki Maulana dikutip Tribunjakarta dari TribunJabar, Jumat (30/5/2025)

Selain itu, mereka juga menginginkan Dedi Mulyadi memfasilitasi pertemuan antara Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, dengan manajemen Persikas untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi klub sepak bola tersebut. 

"Kami ingin sama-sama membangun sepak bola Subang, untuk itu kami ingin Persikas tetap ada di Subang," tegasnya.

Bukan langsung menolong, respons tak diduga disampaikan oleh Dedi Mulyadi.

Dedi menyatakan bahwa ia telah memaafkan insiden yang terjadi dan meminta para suporter untuk menyalurkan aspirasinya ke pihak yang tepat.

Ia menyebut bukan kapasitasnya untuk mengurusi masalah Persikas.

"Terus sekarang siapa di Subang Pengusaha yang bisa ngurus bola," tegas orang nomor 1 di Jawa Barat tersebut. 

"Nanti dicari pak," jawab suporter Persikas. 

"Oh ya sudah cari sendiri ke sana," kata Dedi Mulyadi

"Salurkan dan sampaikan aspirasi ke orang yang tepat. Soal Persikas, tentunya sampaikan aspirasi ke Manajemen Persikas, bukan ke Gubernur Jabar, karena tak ada hubungannya Pemprov Jabar dengan Persikas," jelas Dedi.

Dedi Mulyadi juga memahami rasa cinta para suporter terhadap klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Subang dan keinginan mereka agar Persikas tidak pindah atau dijual. 

"Tentunya semua aspirasi para Suporter Persikas kita kembalikan ke Manajemen, dan saya sendiri juga berharap ada jalan terbaik atau solusi terbaik bagi Persikas untuk tetap ada di Subang," tandasnya.

Dedi Mulyadi menyatakan bahwa semua masalah atau insiden yang telah terjadi kini telah diselesaikan.

"Kita sama-sama sudah saling memaafkan dan semoga tidak terulang di kemudian hari," pungkasnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved