Dedi Mulyadi Habis Dikritik Rocky Gerung Disinggung Dangkal, Sosok Ini Ikutan Menghujat Gaya KDM
Gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat dikritik, pengamat politik Rocky Gerung sampai berani menyinggung pemikiran yang dangkal.
TRIBUNJAKARTA.COM - Gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat dikritik, pengamat politik Rocky Gerung sampai berani menyinggung pemikiran yang dangkal.
Kini bukan cuma Rocky Gerung yang berani mengkritik, Pengamat lainnya juga ikut menyinggung gaya kepemimpinan Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Dalam kritiknya, Rocky Gerung menilai Dedi Mulyadi memiliki pemikiran yang dangkal.
Sebab, sebagai seorang kepala daerah, Dedi Mulyadi lebih fokus pada penampilan visual daripada visi yang mendalam.
Pengamat politik itu bahkan menyamakan gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi mirip dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Rocky Gerung pun mengutip teori Guy Debord dalam buku The Society of the Spectacle (1967) yang menjelaskan masyarakat saat ini lebih suka mengonsumsi penampilan dangkal dibandingkan gagasan mendalam.
"Ada satu prinsip yang menerangkan bagaimana orang mengkonsumsi kedangkalan gitu, Society of the Spectacle, The Society of the Spectacle. Gimana bahasa Indonesianya, masyarakat yang doyan nonton kedangkalan," ujar Rocky Gerung di channel Youtube Indonesia Lawyers Club bertema 'Dulu Mulyono Kini Mulyadi' tayang Kamis (22/5/2025)..
Rocky menjelaskan, Jokowi dan Dedi Mulyadi sama-sama besar lewat intensitas kemunculannya di media.

Dengan citra kesederhanaan, keduanya merebut hati masyarakat yang menontonnya.
Menurut Rocky, apa yang dilakukan Dedi Mulyadi dan Jokowi bukanlah menjual visi, melainkan penampilan atau visualisasi.
"Jadi kita lagi menonton orang jualan komoditas yang namanya penampilan, apa istilah tadi, visualisasi bukan visi," papar Rocky.
"Tapi dalam politik orang mau ukur visualisasi itu demi apa kalau visinya dangkal," lanjutnya.
Rocky Gerung mengkritik program Dedi Mulyadi yang mengirim anak-anak bermasalah ke barak militer.

Ia menyebutnya sebagai kebijakan yang dangkal.
Ia berargumen bahwa pendekatan tersebut hanya mendisiplinkan tubuh dan tidak mengajak orang untuk berpikir.
Bos Sembako Tewas Mengenaskan di Ruko Bekasi, Ada Sosok Misterius Tepergok Keluar Terakhir dari TKP |
![]() |
---|
Sopir dari Morowali Ngaku Tak Diongkosi Dedi Mulyadi, Senyum Sang Gubernur: Abang Kan Sudah Dibekali |
![]() |
---|
TRANSFER Bali United Memanas: 8 Nama Peninggalan Teco Dibuang, Pelatih Belanda Mau Bajak Thom Haye? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.