Fakta Remaja Minum Racun karena Tak Lanjut Sekolah Diungkap KDM, Tak Bisa Beli Seragam Kini Diasuh
Fakta Remaja Minum Racun karena Tak Lanjut Sekolah Diungkap KDM, Tak Bisa Beli Seragam Kini Diasuh
Keinginan MMH untuk melanjutkan sekolah, masih ada.
MMH ingin sekali meneruskan pendidikan SMA tahun 2025 ini, namun niatan itu lagi-lagi terhalang oleh kondisi keluarganya.
"Tahun ini dia ingin meneruskan sekolah lagi tapi orangtuanya keberatan dia meneruskan sekolah lagi, karena ketidak mampuan ekonomi. Kalau sekolahnya sudah tidak bayar, tetapi dia berat beli seragam, beli buku, dan sejenisnya," ungkap Dedi Mulyadi.
3. Sehari-hari bekerja dibayar Rp20 ribu
Sementara itu dihimpun dari Kompas.com, MMH sehari-hari bekerja sebagai penjaga warung buah di Pasar Kalitanjung, Kota Cirebon, dengan upah Rp20 ribu per hari.
Ayahnya yang berprofesi sebagai buruh, tak bisa berbuat banyak.
Sementara ibunya, telah berpisah beberapa waktu lalu sehingga MMH harus bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.
Hal inilah yang membuat MMH merasa putus asa.
4. Diasuh Dedi Mulyadi
Kisah memprihatinkan MMH, kemudian didengar oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi bergerak cepat menangani masalah remaja yang nyaris mengakhiri hidup karena depresi tak bisa lanjut sekolah itu.
Pertama-tama, Dedi Mulyadi langsung mengutus ajudan untuk mendatangi rumah sakit tempat MMH dirawat.
Dedi Mulyadi, membayarkan seluruh tagihan rumah sakit terkait perawatan MMH selama masa pemulihan.
Tak sampai di situ, Dedi Mulyadi juga ambil sikap dengan menjadikan MMH anak asuhnya.
Setelah kondisinya pulih, MMH bisa kembali fokus untuk mengejar mimpi.
Dedi Mulyadi mempersilakan MMH untuk bisa daftar sekolah sebagaimana mestinya.
"Mulai besok anak itu menjadi anak asuh saya dan berhak untuk sekolah di sekolah negeri. Tentunya masuk sekolah negerinya sesuai dengan prosedur, karena setiap orang harus diperlakukan sama. Tapi saya bertanggung jawab terhadap pendidikannya sampai dengan SMA. Kalau dia punya kemampuan, dia pinter, bisa terus meneruskan ke perguruan tinggi," kata Dedi Mulyadi.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.