Bocah Telantar Korban Penganiayaan Ayah

5 Fakta Bocah Dianiaya Ayahnya Telantar di Jakarta Selatan, Kondisi Mengenaskan Diberi Makanan Basi

Lima fakta bocah perempuan diduga dianiaya ayahnya telantar di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kondisinya mengenaskan diberi makanan basi.

TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
BOCAH DIANIAYA AYAH - Simak lima fakta bocah perempuan berinisial MK (7) diduga dianiaya ayahnya telantar di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kondisinya mengenaskan diberi makanan basi. 

Sebelum dipindahkan, korban sempat dijenguk oleh Direktur Tindak Pidana PPA-PPO Mabes Polri Brigjen Nurul Azizah dan Komnas Perlindungan Anak di RSUD Kebayoran Lama.

"Sudah dirujuk, sekarang sudah kami pindahkan ke Rumah Sakit (Polri) Kramat Jati," kata Nurul di RSUD Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Nurul menjelaskan, dirujuknya korban ke RS Polri adalah untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

Ia pun menyebut kondisi korban semakin membaik dan perlahan sudah bisa diajak berkomunikasi untuk menceritakan peristiwa yang dialami.

"Alhamdulillah ketika kami berkunjung, nanti dokter juga bisa sampaikan ya, kondisi membaik. Begitu antusias, kita ngobrol, baik. Alhamdulillah mohon doanya," ungkap Nurul.

3. Ciri-ciri Pelaku

Satpam Pasar Kebayoran Lama, Budiono, mengungkap ciri-ciri ayah yang menyiksa dan menelantarkan anak perempuannya.

Korban ditemukan tergeletak lemas di depan salah satu kios di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025).

Budiono mengatakan, pelaku meletakkan korban di Pasar Kebayoran Lama sekitar pukul 02.00 WIB.

"Awal penemuannya sekitar jam 5 pagi. Dia naruh pertama itu sekitar jam 2an, ditaruh di sini. Ya gimana ya, sengaja aja, sengaja ditaruh," kata Budiono kepada wartawan.

Budiono mengungkapkan, pelaku memiliki ciri-ciri bertubuh tinggi serta mengenakan kemeja berwarna putih dan masker.

Ketika itu, Budiono menduga pelaku dan anaknya hanya menumpang tempat untuk tidur. Namun, pelaku ternyata pergi dan sengaja menelantarkan korban.

"Ciri-cirinya orangnya agak tinggi, pakai kemeja putih, pakai masker. Dikira di sini kan numpang tidur. Tapi sampai sekarang gak ada. Berarti kan buang anak, naruh doang," ungkap dia.

Ia menyebut tidak ada pedagang maupun warga sekitar yang mengenali tampang pelaku.

"Bukan (pedagang atau warga setempat), nggak ada yang ngenalin," ujar dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved