Tim Mawar Kopassus Dukung Djaka Budi Tingkatkan Pendapatan Negara Lewat Bea Cukai

Eks anggota Tim Mawar Kopassus menyatakan kesiapan membantu Letjen (Purn) TNI Djaka Budi Utama mengawal penerima negara di sektor Bea Cukai.

Penulis: Bima Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Eks anggota Tim Mawar Kopassus, Fauka Noor Farid (baju hitam) saat menemui Dirjen Bea Cukai, Djaka Budi Utama (tengah), Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (19/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Eks anggota Tim Mawar Kopassus menyatakan kesiapan membantu Letjen (Purn) TNI Djaka Budi Utama mengawal penerima negara di sektor Bea Cukai.

Eks anggota Tim Mawar Kopassus, Fauka Noor Farid mengatakan sebagai rekan dan junior dia siap membantu Djaka yang kini menjabat Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan.

Hal ini disampaikan Fauka usai menemui Djaka di kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur pada Kamis (19/6/2025) sore.

"Kita mau membantu beliau yang kini ditugaskan di Ditjen Bea Cukai. Kita kan punya jiwa korsa. Jadi harus membantu beliau untuk tugas-tugas pokoknya dari Presiden," kata Fauka, Kamis (19/6/2025).

Menurutnya Djaka memiliki tugas penting dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk meningkatkan pendapatan negara lewat sektor Bea Cukai agar dapat mendukung program-program nasional.

Djaka sendiri sebelumnya sudah menyampaikan bahwa dia akan membentuk Satgas Pencegahan Rokok Ilegal dan Cukai Rokok untuk memberantas peredaran rokok ilegal.

Eks Tim Mawar Kopassus pun menyatakan akan memberikan dukungan semaksimal mungkin sesuai koridor, agar seluruh program digagas Djaka nantinya dapat berjalan.

"Bila ditemukan ada oknum yang membekengi penyelewengan cukai, kami akan hadir. Kita harus bantu semaksimal mungkin. Namun tetap koordinasi, enggak boleh keluar daripada koridor," ujar Fauka.

Dalam pertemuannya dengan Djaka, Fauka menuturkan juga sempat membahas terkait pembentukan Satuan Tugas Khusus Optimalisasi Penerimaan Negara (Satgassus OPN).

Menurut Fauka yang menjabat Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII), meski sudah dibentuk tugas Satgassus OPN belum terlihat gamblang.

Di antaranya terkait bentuk optimalisasi pendapatan negara yang ditargetkan, dan bagaimana memastikan tugas Satgassus OPN agar tidak tumpang tindih dengan instasi terkait lain.

"Yang jelas Satgassus OPN dibentuk berarti mungkin hanya pengawasan, atau koordinasi atau memberi saran. Mereka tidak boleh melebihi kewenangan memberi saran, dan mengawasi," tuturnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved