Tutup Tambang Ilegal dan Bongkar Bangunan Liar, Dedi Mulyadi Tak Takut Ancaman: Saatnya Saya Membela

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak takut membongkar bangunan liar di daerah aliran sungai dan menutup tambang ilegal. Ini alasan KDM.

Tangkap Layar Kompas TV
KEBIJAKAN DEDI MULYADI- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyinggung kritikan pengamat politik Roky Gerung kepada dirinya. Ia berbicara di hadapan wisudawan dan dosen serta rektor saat memberikan sambutan dalam acara wisuda di Universitas Pasundan, Sabtu (24/5/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak takut membongkar bangunan liar di daerah aliran sungai dan menutup tambang ilegal. Ini alasan KDM. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak takut membongkar bangunan liar di daerah aliran sungai dan menutup tambang ilegal.

Politikus Gerindra itu menegaskan kebijakannya tersebut demi kepentingan masa depan.

"Saya sampaikan bahwa kebijakan-kebijakan saya mengenai pembersihan daerah-daerah aliran sungai membongkar bangunan itu untuk kepentingan masa depan," kata Dedi Mulyadi dikutip dari akun instagram @dedimulyadi71, Sabtu (21/6/2025).

Dedi menegaskan dirinya bakal memberikan solusi setiap permasalahan yang dijampuinya. 

Bila pembiayaan tersebut hanya puluhan juta rupiah, Dedi Mulyadi akan langsung memberikan dari dana pribadi.

Namun, bila jumlah uang pengganti hingga ratusan juta Rupiah maka dirinya akan mencari mitra diantaranya Bank Jabar peduli atau Baznas.

"Tujuannya untuk apa sih, untuk meringankan mereka yang mengalami perubahan pola hidup dari bantaran sungai biasanya digeser ke tempat-tempat konrtakan," kata Dedi Mulyadi.

Selain itu, Dedi mengungkapkan banyaknya pihak yang protes terhadap kebijakannya menutup tambang ilegal

Mereka protes karena kini menjadi pengangguran dan menderita.

"Lupa ya tambang ilegal merusak jalan dan kerugian negara ratusan miliar bahkan triliun, yang anda keruk bahkan menimbulkan sedimentasi sungai pencemaran bahkan banyak petani yang kehilangan waktu untuk bercocok tanam karena sungainya kering," kata Dedi.

Hanya bedanya, kata Dedi, petani hanya diam tidak berteriak.

"Saatnya saya sebagai pemimpin membela mereka yang selama ini terdiam membela mereka yang terdzolimi dan tersakiti," katanya.

Dedi menuturkan para petani tidak tidak bisa maju karena takut terhadap intimidasi dan ancaman siapapun yang sering menjadi 'backup' tambang ilegal.

"Saya tidak pernah yakut menghadapi siapapun mengembalikan alam Jawa Barat alam indah bukan milik perorangan tapi milik seluruh rakyat milik seluruh warha negara, alamnya tidak hanya untuk kita tetapi anak cucu kita ke depan," kata Dedi Mulyadi.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved