Evakuasi Juliana Tuai Kritik Netizen Brasil,Hasil Otopsi Jadi Jawaban Penyebab Kematian Sang Pendaki
Hasil otopsi jenazah Juliana Marins (26), pendaki asal Brasil menjawab keraguan netizen Brasil atas upaya evakuasi yang dilakukan oleh tim SAR di Gunu
"Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana 1 malam dengan memasang ancor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter," tulis Agam di Instagram.
"Kami gak bisa masak. Medannya terlalu curam," kata Agam saat live Instagram.
"Saya hanya makan cokelat dan biskuit," kata Agam.
Hasil Otopsi
Dilansir dari Kompas.com, tim forensik dari RSUD Bali Mandara memastikan bahwa penyebab kematian Juliana adalah cedera berat akibat benturan dengan benda tumpul, dan bukanlah karena hipotermia.
Dokter forensik RSUD Bali Mandara, dr. Ida Bagus Putu Alit, yang menangani proses autopsi mengungkapkan, luka-luka yang ditemukan pada tubuh korban menunjukkan tanda-tanda kuat bahwa Juliana mengalami kecelakaan fatal akibat tergelincir serta terbentur.
“Ditemukan luka-luka pada seluruh tubuh korban terutama adalah luka lecet geser yang menandakan bahwa korban memang tergeser dengan benda-benda tumpul,” jelas dr. Alit dalam keterangan pada Kamis (26/6/2025) malam.
Dari hasil otopsi turut menemukan patah tulang di beberapa bagian tubuh Juliana seperti dada, punggung dan paha. Sehingga menyebabkan kerusakan serius pada organ dalam.
“Kemudian kita juga menemukan adanya patah-patah tulang. Terutama di daerah dada, bagian belakang, juga tulang punggung dan paha,” katanya.
Menurutnya, pendarahan paling parah ditemukan di bagian dada dan perut. Sehingga ia memprediksi Juliana meninggal paling lama 20 menit setelah jatuh.
“Penyebab kematiannya adalah karena kekerasan tumpul, jadi untuk sementara adalah kekerasan tumpul yang menyebabkan patah tulang dan kerusakan organ dalam serta pendarahan,” ujar dr. Alit menegaskan.
Kini, keluarga Juliana Marins tetap menyampaikan terima kasih kepada para relawan yang terlibat dalam proses evakuasi.
"Terima kasih kepada para relawan yang dengan berani membantu untuk akhirnya mengambil jasadnya," tulis mereka dalam unggahan lanjutan pada Kamis (26/6/2025).
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.