Penanganan Sampah di Jakarta Utara Disorot, Menteri LH Desak Pemkot Tuntaskan Roadmap

Pemerintah Kota Jakarta Utara diminta mempercepat penyelesaian roadmap atau peta jalan pengelolaan sampah Jakarta 2025-2026.

TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
PERCEPATAN ROADMAP SAMPAH - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kanan) menyaksikan ekspose progres pengelolaan sampah di kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Sabtu (28/6/2025). Hanif meminta Pemkot Jakarta Utara mempercepat realisasi roadmap atau peta jalan pengelolaan sampah. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meminta Pemerintah Kota Jakarta Utara mempercepat penyelesaian roadmap atau peta jalan pengelolaan sampah Jakarta 2025-2026.

Diketahui, dalam roadmap pengelolaan sampah tahun 2025-2026, Jakarta Utara menjadi wilayah percontohan terkait penanganan sampah di Jakarta.

Dalam kunjungannya ke kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara pada Sabtu (28/6/2025) kemarin, Hanif yang didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menyaksikan paparan dari Jakarta Utara soal langkah-langkah strategis pengelolaan sampah yang telah dan akan dilakukan.

Menurut Hanif, sudah ada progres yang dilakukan oleh Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, tapi waktu pelaksanaannya wajib dipercepat guna mencapai target penyelesaian penanganan sampah nasional pada 2029.

"Kami minta ekspose kesiapan teman-teman Jakarta Utara terkait dengan penanganan sampah, ada kemajuan yang telah dibuat oleh Jakarta Utara, di antaranya telah membikin roadmap yang detail, kalau dulu roadmap-nya masih global, ini detail dengan waktu-waktunya, namun saya minta dipercepat pelaksanaan waktunya," kata Hanif, dikutip Minggu (29/6/2025).

Sejumlah progres yang telah dijalankan oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara terkait pengelolaan sampah di antaranya pembuatan waste crisis center, penyiagaan penyuluh lingkungan hidup, hingga pembagian tong sampah anorganik di permukiman masyarakat.

Hanif juga meminta penanganan sampah hotel, restoran, dan kafe (Horeka) mendapatkan perhatian serius.

Momen sulit dan mengerikan diungkap Agam saat mengevakuasi jasad Juliana Marins di jurang Gunung Rinjani. Hidup mati dipertaruhkan, tantangan berat menerjang tim yang bertugas. 
Momen sulit dan mengerikan diungkap Agam saat mengevakuasi jasad Juliana Marins di jurang Gunung Rinjani. Hidup mati dipertaruhkan, tantangan berat menerjang tim yang bertugas. 

"Singkat kata, ini progres sudah berjalan, tapi saya ingin secara cepat, karena target pemerintah yang cukup berat, target pemerintah, bapak presiden sebagai mandataris rakyat menargetkan kita selesai sampah di 2029," tegas Menteri Lingkungan Hidup.

Sementara itu, dalam paparannya di hadapan menteri, Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara Edy Mulyanto mengatakan, wilayah Jakarta Utara memiliki potensi timbulan sampah harian yang cukup besar.

Berdasarkan data dari enam kecamatan, total timbulan sampah yang dihasilkan mencapai 1.393.165 kilogram atau sekitar 1.393 ton per hari.

Sampah tersebut terdiri atas 710.514 kilogram sampah anorganik (51 persen) dan 682.651 kilogram sampah organik (49 persen).

Edy juga memaparkan, Pemerintah Kota Jakarta Utara menerapkan strategi pengelolaan sampah yang terbagi dalam tiga tahap utama, yakni pengelolaan di hulu, di tengah, dan di hilir.

Di tahap hulu, pengelolaan dilakukan melalui berbagai program berbasis komunitas, antara lain pengelolaan sampah tingkat RW yang kini telah diterapkan di sekitar 460 RW, konsep sirkular ekonomi lewat pembentukan 579 bank sampah, pengendalian sampah plastik sekali pakai melibatkan 538 unit usaha ritel.

Masih di tahap hulu, Pemkot Jakarta Utara melibatkan sebanyak 976 perusahaan sektor hotel, restoran, dan kafe dalam pengelolaan sampah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved