Demo Tolak Aturan Zero ODOL, Sopir Truk Singgung SBY Hingga AHY Dinilai Takut Jadi Anak Durhaka

Massa dari berbagai asosiasi pengemudi truk menggelar unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Rabu (2/7/2025). 

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Rr Dewi Kartika H
TribunJakarta.com/Yusuf Bahctiar
SOPIR TRUK UNJUK RASA - Aksi unjuk rasa sopir truk dari berbagai asosiasi menolak kebijakan Zero ODOL alias nol kelebihan muatan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA PUSAT - Massa dari berbagai asosiasi pengemudi truk menggelar unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Rabu (2/7/2025). 

Aspirasi yang disampaikan dalam unjuk rasa kali ini menolak kebijakan nol kelebihan muatan alias zero Over Dimensi Over Load (ODOL) angkutan logistik. 

Dalam orasinya, peserta aksi menyinggung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dianggap menjadi biang kerok terbitnya aturan terkait Zero ODOL. 

Di era Pemerintahan SBY, terbit Undang-Undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan (UU LLAJ). 

UU tersebut mengatur tentang dimensi dan muatan kendaraan, menjadi dasar kebijakan larangan truk ODOL beroperasi. 

"Pokoknya permasalahan ini ada di undang-undang Nomor 22 tahun 2009, Presidennya pak SBY," kata seorang orator aksi. 

Dia melanjutkan, aturan zero ODOL makin gencar digalakkan di era Presiden Prabowo karena keberadaan AHY sebagai Menteri Bidang Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah.

Menurutnya, AHY tak ingin menjadi anak durhaka yang tak mengindahkan kebijakan warisan era pemerintahan ayahnya. 

Presidennya pak SBY, punya anak namanya AHY lah AHY enggak mungkin menentang bapak, nurut gituloh," ujar orator aksi. 

Aksi ini dimotori asosiasi sopir truk, Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI) dan sejumlah organisasi pengemudi logistik. 

Unjuk rasa berjalan cukup kondusif, lalu lintas di Jalan Medan Merdeka arah Gambir padat merayap karena lajur menyempit imbas truk peserta aksi yang diparkir berjajar. 

Hingga memasuki siang sekira pukul 13.00 WIB, sejumlah perwakilan peserta aksi sudah diperbolehkan melakukan mediasi di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

Sambil menunggu mediasi, massa terus menyurakan orasi sambil diselingi memutar musik dari pengeras suara mobil komando.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved