Banyak Warga BAB Sembarangan, Pemkot Jaktim Buat Septic Tank Komunal Biogas

Pemkot Jakarta Timur berencana membangun septic tank komunal biogas bagi warga yang belum memiliki bak penampungan untuk pembuangan limbah tinja.

Penulis: Bima Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
TribunJakarta.com/Bima Putra
Sosialisasi gerakan buang air besar sembarangan di Kantor Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (3/7/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Pemkot Jakarta Timur berencana membangun septic tank komunal biogas bagi warga yang belum memiliki bak penampungan untuk pembuangan limbah tinja.

Sekretaris Kota Jakarta Timur, Eka Darmawan mengatakan pembangunan septic tank komunal biogas tersebut guna mengatasi masalah buang air besar (BAB) sembarangan di permukiman warga.

Pasalnya hingga kini belum semua warga di Jakarta Timur memiliki septic tank, masih banyak rumah yang pembuangan kamar mandinya langsung tertuju ke saluran air atau aliran kali.

"Perilaku buang air besar sembarangan masih menjadi tantangan serius dalam pembangunan kesehatan dan sanitasi. Khususnya di wilayah akses jamban sehat," kata Eka, Kamis (3/7/2025).

Untuk tahap awal pembangunan septic tank komunal biogas dengan mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR) dilakukan di dua kelurahan yang banyak warganya belum memiliki septic tank.

Yakni di Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas dan Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, rencana pembangunan ini sudah mulai disosialisasikan kepada warga.

Di wilayah RW 01 Kelurahan Rambutan saja tercatat ada 100 kepala keluarga (KK) yang belum memiliki septic tank, sehingga masih membuang limbah tinjanya sembarangan.

"Melalui pemanfaatan septic tank komunal biogas dari limbah feses manusia kita tidak hanya mengatasi masalah sanitasi, tapi juga menciptakan sumber energi alternatif ramah lingkungan," ujarnya.

Eka menuturkan biogas dari septic tank komunal nantinya dapat digunakan masyarakat untuk menyalakan kompor gas, serta menjadi sumber energi alternatif penerangan.

Rencananya septic tank komunal biogas akan dilakukan secara bertahap, dan menyasar warga yang tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk membangun septic tank mandiri.

Sementara untuk warga ekonomi mampu diminta membangun septic tank mandiri, karena selain merusak lingkungan perilaku buang air besar sembarangan juga berdampak buruk bagi kesehatan.

"Gerakan stop buang air besar sembarangan bukan hanya tentang infrastruktur, tapi perubahan perilaku. Kita perlu melakukan edukasi, advokasi, dan pemberdayaan berkelanjutan," tuturnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved