Viral di Media Sosial

Anak Penjual Es di Ponorogo Diterima di ITB, Dosen Terkejut Datangi Rumahnya: Saya Kira Toko Piala!

Seorang anak penjual es keliling di Ponorogo bernama Avan, diterima di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB).

TribunMataram
ANAK PENJUAL ES MASUK ITB - Kisah Avan Ferdiansyah Hilmi, anak penjual es keliling asal Ponorogo, Jawa Timur, yang lolos masuk Institut Teknologi Bandung (ITB), viral di media sosial. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah inspiratif kali ini datang dari Ponorogo, Jawa Timur.

Seorang pelajar SMA 1 Ponorogo, bernama Avan Ferdiansyah Hilmi diterima di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB).

Latar belakang Avan bukan berasal dari keluarga yang berada.

Ayah Avan, Eko merupakan penjual es keliling.

Lalu ibunya, Umi juga berjualan es.

Avan hidup dan dibesarkan di sebuah rumah yang sederhana.

Meski begitu Avan adalah pemuda cerdas dan pekerja keras.

Hal tersebut terlihat dari puluhan piala dan sertifikat penghargaan yang terpajang di rumahnya.

Piala-piala tersebut terbungkus rapi dalam plastik.

Dosen ITB, Imam Santoso saat mendatangi rumah Avan dibuat terkejut melihat deretan piala tersebut.

"Awalnya dikira toko piala, ternyata ini rumah anak Ponorogo yang baru keterima di ITB," tulis Imam Santoso.

Kedatangan rumah Imam Santoso ke rumah Avan bukan tanpa alasan.

Ia ingin memberikan hadiah untuk Avan dari Paragon Corp.

"Serius sebanyak ini pialanya?" ucap Imam Santoso.

"Kirain toko piala," imbuhnya.

Imam Santoso lalu menjelaskan piala-piala tersebut didapat Avan sejak remaja tersebut duduk di Sekolah Dasar (SD) hingga SMA.

Orangtua Avan, menyimpan rapi semua piala dan sertifikat yang diraih oleh putranya.

"Piala itu adalah milik Avan, anak SMAN 1 Ponorogo yang baru keterima di FITB ITB," kata Imam Santoso.

"Piala sejak SD hingga SMA, juara Olimpiade Kebumian," imbuhnya.

Air Mata Avan

Imam Santoso kemudian menyerahkan hadiah dari Paragon Copr kepada Avan berupa laptop, uang tunai, produk kecantikan, hingga novel.

Menerima hadiah tersebut, air mata Avan dan ibunya langsung menetes.

Avan memeluk erat ibunya.

"Dapat laptop cangggih dari Paragon," ucap Imam Santoso.

"Dapat uang tunai untuk bekal awal ke Bandung," imbuhnya.

Di akhir video Imam Santoso menegaskan kesulitan ekonomi tak membatasi Avan untuk terus berprestasi.

"Keterbatasan ekonomi tak halangi Avan untuk terus berprestasi,"

Sejumlah netizen yang melihat pertemuan Avan dan Imam Santoso mengaku ikut terharu sekaligus kagum.

"Masyaallah tabarakallah definisi low cost maintenance but high performance"

"MasyaAllah..meski bukan ibunya ikut bangga"

"Jadi gak heran udah sering berprestasi sepadan dengan perjuangannya"

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved